RIAU ONLINE, PEKANBARU-Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Eko Juniarto mengatakan, fact-checker yang ada di MAFINDO beberapa kali menerima serangan.
"Beberapa kali menerima serangan dari orang yang tidak menyukai kegiatan Pemeriksa Fakta MAFINDO," katanya.
Eko menjelaskan, tentu hal ini menjadi perhatian dan memerlukan adanya organisasi atau badan yang menaungi pemeriksa fakta dan jurnalis di Indonesia.
Dalam rangka memperkuat kegiatan Fact-Checker di Indonesia, juga membahas perlindungan terhadap pemeriksa fakta jurnalis atau non jurnalis di Indonesia, MAFINDO adakan webiner.
Menurut Eko, terkadang masih banyak masyarakat yang mendapatkan informasi hoaks bahkan sampai ikut membagikannya. Beruntungnya saat ini media di Indonesia bahkan dari Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) aktif terlibat untuk melakukan periksa fakta terhadap sebuah informasi, sehingga dapat membantu masyarakat untuk menemukan berita atau informasi yang benar.
"Oleh sebab itu penting bagi kita semua untuk melakukan periksa fakta terhadap berita atau informasi yang kita terima dan mendukung kegiatan periksa fakta di Indonesia untuk menangkal maraknya penyebaran hoaks," ujarnya.
Kegiatan periksa fakta ini tentu bukan sebuah hal yang mudah, beberapa kali ditemui bahwa masih sering terjadi serangan di media digital dari orang yang tidak menyukai kegiatan periksa fakta oleh jurnalis maupun non jurnalis.
Sayangnya, hingga saat ini masih belum ada aturan atau hukum yang mengatur perlindungan terhadap pemeriksa fakta jurnalis maupun non jurnalis di Indonesia hingga beberapa kali mendapatkan perlakuan yang kurang baik di media digital.
"MAFINDO berharap melalui diskusi ini ada sebuah badan yang menaungi kegiatan periksa fakta di Indonesia," pungkasnya.