RIAUONLINE - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan lebih unggul dari Prabowo Subianto sebagai calon presiden pilihan 2024. Hal itu diketahui dari suara responden saat SMRC menyodorkan tiga pilihan nama, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
"Responden diminta memilih nama-nama berikut calon presiden yang kita berikan, urutan pertama Ganjar Pranowo 26,8 persen. Angkanya ini signifikan dengan nama-nama lain, seperti nama berikutnya Anies Baswedan 13,9 persen dan Prabowo Subianto 13,7 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni seperti dikutip dari laman Youtube SMRC TV, Senin (28/2/2022).
Saiful Mujani, pendiri SMRC, mengatakan, Anies Baswedan dapat mengalahkan Prabowo padahal selisihnya tidak jauh atau hanya berkisar nol koma. Menurut data survei temuan SMRC, responden yang diklaim sebagai pemilih kritis ini dibagi ke dalam 4 kategori.
Pertama kategori desa dan kota. Hasilnya, untuk pemilih kritis yang tinggal di desa sebanyak 34 persen responden memilih, 21 persen memilih Anies dan 23 persen memilih Prabowo. Sedangkan responden di perkotaan, memilih Ganjar sebanyak 35 persen, Anies Baswedan 25 persen dan Prabowo 20 persen.
"Artinya pada basis pemilh di kota, pemilih kritis lebih memilih pada Ganjar kemudian Anies, Prabowo pada posisi ketiga dengan selisih signifikan," kata Saiful.
Kategori selanjutnya adalah basis responden lulusan pendidikan tinggi, hasilnya Anies meraup 35 persen, Ganjar 34 persen dan Prabowo 18 persen. Saiful lalu membandingkan kategori responden lulusan perguruan tinggi dengan mereka yang lulusan SD. Hasilnya Anies 16 persen, Ganjar 28 persen dan Prabowo 27 persen.
"Artinya pemilih Pak Prabowo lebih kuat di basis ini (pemilih lulusan SD) hampir seimbang dengan Ganjar," jelas Saiful.
Kemudian, kategori perbandingan selanjutnya berdasarkan responden yang suka mengikuti berita lewat koran. Hasilnya, 49 persen responden memilih Ganjar, 33 persen memilih Anies dan hanya 14 persen yang memilih Prabowo. Namun Saiful mengingatkan bahwa era koran konvensional sudah bergeser ke platform online.
"Tapi sekarang jarang ya yang baca koran tapi lebih sering ikuti berita baca lewat online. Pada kategori di sini pun Ganjar 43 persen Anies 23 persen dan Prabowo 21 persen agak dekat Prabowo dan Anies namun kecenderungan Anies lebih kuat," jelas Saiful.
Ganjar Pilihan Responden Kritis
Saiful berkesimpulan, jika data temuan seperti demikian, maka yang punya responden pemilih kritis lebih besar urutannya adalah Ganjar, Anies dan Prabowo. Saiful pun meyakini, jika kecenderungan data survei terus menguat, maka bukan tidak mungkin Anies saat menjadi calon presiden kemungkinan bisa melewati elektabilitas Prabowo.
"Meski selisih Anies dan Prabowo tidak signifikan secara statistik tapi kalau dibedah komponen-komponen kritisnya Anies lebih kuat dibanding Prabowo," Saiful menutup.
Sebagai informasi, pemilih kritis didefinisikan SMRC sebaai pemilih mereka yang mempunyai ponsel. Mereka disebut SMRC sebagai pemilih kritis karena dapat mengakses informasi politik lebih banyak daripada yang tidak punya.
Selain itu, target responden survei adalah para WNI yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki ponsel. Total responden yang ikut adalah sebanyak 1.268 orang dilakukan secara double sampling dan random digit dialing (ROD). Margin of Error 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Artikel ini sudah tayang di Liputan6.com