Laporan: Bagus Pribadi
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Kontrak Badan Operasi Bersama (BOB) antara PT Bumi Siak Pusako (BSP) dan Pertamina Hulu dalam mengelola Blok Coastal Plains and Pekanbaru (CPP) di Riau akan berakhir Agustus 2022 mendatang.
Selanjutnya, BSP yang ditunjuk untuk mengelola blok migas itu sampai 2042 dengan skema gross split dan komitmen kerja pasti mencapai US$ 130,4 juta.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi II DPRD Riau, Sugianto, mendukung wacana tersebut. Menurutnya, hal itu bagus sekali diterapkan di BUMD di Riau.
"Karena BUMD kita sekarang ini memang bisa diandalkan," katanya kepada RIAUONLINE.CO.ID Kamis, 17 Februari 2022.
Mengenai adanya isu bagi jabatan, Sugianto menampik hal tersebut. Jika pun ada, katanya, selagi pihak-pihak terkait berkompeten dalam bidangnya tak ada masalah.
"Ada tes juga ketika masuk kerja, dan saya yakin mereka profesional juga dalam pekerjaannya," tutupnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Anggota Komisi VII DPR RI, Muhammad Nasir berpendapat PT BSP tak mampu mengelola lapangan migas dengan baik.
Tak hanya itu, Nasir mengatakan BUMD itu terlalu banyak jadi alat keluarga penguasa daerah, sehingga sama sekali tak ada profesionalitas.
Penelusuran Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau ternyata memang benar ada anak-anak Bupati dan elite di Riau bekerja serta menjadi karyawan di Badan Usaha Milik Daerah Bumi Siak Pusako (BUMD BSP).
BSP sejak awal berdiri mengelola Coastal Plains and Pekanbaru Block (CPP Block) pada tahun 2002 silam dengan menggandeng Pertamina dalam bentuk Badan Operasi Bersama (BOB) BSP-Pertamina Hulu.
"Selain Riki Hariansyah (anak Arwin AS), juga ada anak Gubernur Riau, Syamsuar bekerja di BSP. Namanya Muhammad Andri," ungkap Taufik, Jumat 17 Februari 2022.