2021, Ekonomi Riau Tertinggi Dalam Lima Tahun Terakhir

bps.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Sepanjang 2021, pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau tumbuh positif pada angka 3,36 persen atau mencetak rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir.

 

 

Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau sejak lima tahun terakhir ada pada tren 2 persen. Bahkan pada 2020 akibat badai Covid-19, perekonomian Riau sempat terkontraksi pada angka minus 1,13 persen.

 

 

Sekedar info sesuai data BPS, pada 2016 ekonomi Riau tumbuh pada angka 2,18 persen, 2017 tumbuh pada angka 2,66 persen, 2018 pada angka 2,35 persen, 2019 pada angka 2,81 persen dan 2020 minus 1,13 persen.

 

 

Namun seiring dengan melandainya wabah Covid-19 dan masyarakat mulai mampu menyesuaikan diri dengan kondisi sembari menerapkan protokol kesehatan, perekonomian di Negeri Melayu Lancang Kuning kembali menunjukkan tren positif.

 

 

 

Salah satu penopang utama kenaikan ekonomi Riau, menurut Kepala BPS Provinsi Riau Misfaruddin, karena didorong peningkatan ekspor luar negeri, yang nilainya ikut melonjak seiring mahalnya harga komoditas sawit di pasar internasional.

 

 

"Ekonomi Riau 2021 tumbuh 3,36 persen. Dari sisi produksi, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 17,44 persen.

 

 

 

Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor luar negeri mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 38,02 persen," ujar Misfaruddin (Rabu, 17/2/2022), di Pekanbaru.

 

 

Bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi secara nasional pada 2021 sebesar 3,69 persen, angka pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau tahun 2021 hampir sama, hanya beda 0,33 persen.

 

 



Ekonomi Indonesia pada 2020 akibat badai Covid-19 bahkan sempat terkontraksi pada angka minus 2,07 persen.

 

 

Di sisi lain, mengacu data BPS Provinsi Riau, inflasi per Desember 2021 cukup terkendali pada angka 1,54 persen. Angka kemiskinan sedikit menurun pada angka 7,00 persen per September 2021 dibandingkan pada bulan yang sama 2020 di angka 7,04 persen.

 

 

Tingkat pengangguran juga menurun menjadi 4,42 persen per Agustus 2021 dibandingkan dengan bulan yang sama 2020 di angka 6,32 persen.

 

 

 

2022 Optimis 3-4 Persen

 

 

Jika wabah Covid-19 terus melandai dan masyarakat kembali beraktivitas seperti semula, pertumbuhan ekonomi Riau pada 2022 diprediksi mampu menembus angka 4 persen.

 

 

Hal ini disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau, Maria Cahyaningtyas, di Pekanbaru.

 

Ia menyebut, pada 2022 kontribusi sektor migas terhadap pertumbuhan ekonomi daerah diperkirakan akan semakin tinggi.

 

 

Dengan produksi minyak yang terus meningkat secara gradual, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Riau pada kisaran 3-4 persen. 

 

 

"Artinya pertumbuhan ekonomi Riau akan keluar dari tren dalam beberapa tahun terakhir yang hanya 2-3 persen," demikian Tyas memprediksi. (*)