Melihat Makam Belanda Berusia Ratusan Tahun di Pulau Bengkalis

makam-belanda.jpg
(ANDRIAS/RIAUONLINE)

Laporan: ANDRIAS

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Peninggalan sejarah di Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau seolah memperkuat cerita peradaban masa lalu.

Ratusan tahun silam, Kabupaten berjuluk Negeri Junjungan pernah dikuasai Belanda.

Bahkan penjajah Belanda saat itu juga membangun bangunan penjara yang disebut benteng Huis Van Behauring.

Bangunan penjara tersebut terletak di Jalan Pahlawan, Kota Bengkalis, dan hingga saat ini masih tetap kokoh meskipun telah melalui tahapan renovasi pemerintah setempat.

Pun demikian, tidak banyak yang mengetahui berdekatan dengan bangunan tersebut, berjarak sekitar ratusan meter dari benteng Huis Van Behauring terdapat komplek makam Belanda.

Komplek makam Belanda, Jalan Gatot Soebroto, Kelurahan Rimbasekampung, Kecamatan Bengkalis diperkirakan berusia ratusan tahun.

Terdapat belasan makam warga Eropa dan Belanda dikebumikan di tempat tersebut. Pada setiap nisan ditandai dengan kode yang berbeda dan berciri khas.

Ada yang dilapisi batu marmer nisan berbentuk kotak berdiri tegak dengan tulisan sebagai tandanya, ada pula diukir di batu putih sebagai tanda pada nisan, terdapat pula tulisan berbentuk simbol simbol tertentu.

Makam Belanda tidak terawat. Sebagian makam kini kondisinya retak, pecah dan hancur. Nisan serta bangunan roboh hingga rata dengan tanah, bahkan tidak dapat lagi dikenali karena tulisan pada nisan yang sudah tiada.



Mengamati nama-nama yang tertulis pada nisan yang masih ada, di antaranya:

WILLEM FRANS
VOGELZANO
GEBOREN TE SEMARANG
30 DECEMBER 1861
OVERLEDEN ALHIER
16 AUGUSTUS 1887
R.I.P

Bersebelahan, terdapat juga makam bernisan marmer putih bertuliskan:

Hier.rust
WILLEM MUNDER
Gep. Kapitain der Hief
Ridder d.M.W.0.4 KL
Geb. 7 December 1898
Overl.17 Februari 1884

Mirisnya, ada pula sebuah makam tidak akan terlihat jika tidak cermat melihatnya.

Pasalnya, makam tersebut telah tertutup ilalang tinggi serta batang pohon pisang dan pohon sawit.

Tidak sedikit juga makam Belanda yang tidak terurus dipenuhi ilalang dan ditumbuhi pohon sawit.

Selain kondisi bangunan makam yang memprihatinkan juga terlihat menyeramkan bagi warga sekitar di saat malam hari.

Seiring waktu, komplek makam Belanda kini menjadi pemakaman untuk umat Kristen, Kota Bengkalis.

Kompleks makam Belanda kini juga telah terbangun Gereja HKBP bagi umat Kristen Kabupaten Bengkalis.

Untuk menuju ke makam Belanda tersebut harus melalui pintu gerbang gereja dan melewati ratusan makam makam umat Kristen yang dikebumikan di sekitar makam.

"Untuk sejarah komplek makam, kita hanya tahu dari sejak dulu makam tersebut adalah makam Belanda yang sudah ada sebelum gereja HKBP ini dibangun," terang Pakpahan diwawancarai Riauonline, Senin 7 Febuari 2022.

Pakpahan juga pengurus Gereja HKBP yang berada di samping makam Belanda itupun mengakui bahwa makam belanda sudah berusia ratusan tahun jauh sebelum dirinya lahir dan besar di Bengkalis.

"Kalau ditanyai ke kita, mungkin tidak ada yang tahu pasti siapa yang dimakamkan tersebut. Zaman kita ni aja bisa dibilang hidup di masa milenial, artinya, jauh ratusan tahun lalu makam itu sudah ada," terangnya.

Pun demikian, Pakpahan menjelaskan kondisi makam Belanda yang menjadi satu dengan makam umat Kristen itu tetap dirawat dan dijaga oleh penjaga makam umat Kristen.

"Dari dulu hingga sekarang bentuknya bentuk bangunan makam Belanda itu ya seperti itu. Akan tetapi untuk pemeliharaan makam, biasanya penjaga makam sekalian membersihan rumput ilalang yang ada di makam Belanda tersebut," pungkasnya.