Laporan Linda Mandasari
RIAUONLINE, PEKANBARU-Buah naga merupakan tumbuhan yang mengandung zat-zat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan melancarkan metabolisme. Buah naga merah mengandung protein, serat, karotine, kalsium dan fosferos serta berbagai vitamin seperti vitamin B dan C.
Buah naga berpotensi untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional, karena mengandung zat warna antosianin, serat yang tinggi terdapat pada daging maupun kulit buahnya dan antioksidan beta karoten.
Keunggulan dari kulit buah naga yaitu kaya akan polifenol. Aktivitas antioksidan pada kulit buah naga lebih besar dibandingkan aktivitas antioksidan pada daging buahnya, sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi sumber antioksidan.
Dengan begitu, kulit buah naga dimanfaatkan untuk diolah menjadi tepung. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Fruit, Kulit buah naga bisa dijadikan tepung, ketahui proses pembuatannya, simak ulasannya berikut ini.
Tepung kulit buah naga
Teknologi tepung merupakan salah satu proses alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), diperkaya zat gizi (difortifikasi), dibentuk, dan lebih cepat dimasak sesuai proses modern yang ingin serba praktis.
Tepung merupakan hancuran suatu bahan yang dihilangkan sebagian kadar airnya. Prosedur pembuatan tepung sangat beragam, dibedakan berdasarkan sifat dan komponen kimia bahan pangan.
Proses pengolahan kulit buah naga merah hingga menjadi tepung dimulai dari sortasi kulit untuk mendapatkan kualitas terbaik, pemilihan metode pengeringan, penggilingan atau penepungan untuk selanjutkan dilakukan uji lebih lanjut untuk mengetahui kualitas tepung sebelum untuk selanjutnya disertakan dalam suatu produk pangan.
- Pengeringan
Pengeringan sebagai salah satu cara untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian besar air yang dikandung melalui penggunaan energi panas. Mekanisme pengeringan adalah ketika udara panas dihembuskan di atas bahan makanan basah, panas akan ditransfer ke permukaan dan perbedaan tekanan udara akibat aliran panas akan mengeluarkan air dari ruang antar sel dan menguapkannya
- Transfer panas
Cepat atau lambatnya proses pengeringan sangat tergantung pada energi dan laju aliran massa udara pengering yang diberikan kepada sistem pengering tersebut. Sebuah sistem pengeringan akan selalu memiliki kesetimbangan energi termal, tentunya kesetimbangan tersebut terhadap waktu artinya kesetimbangan energi termal selalu berubah-ubah terhadap waktu. Perpindahan massa didefinisikan sebagai perpindahan massa pada suatu media yang diakibatkan oleh adanya perbedaan konsentrasi molar suatu spesies pada media tersebut
- Metode pengeringan
Fruit, Kulit buah naga bisa dijadikan tepung, ketahui proses pembuatannya selanjutnya yaitu metode pengeringan. Pada pengeringan bahan untuk pembuatan tepung ataupun bubuk perlu dipilih metode pengeringan yang dapat mempertahankan sifat fisik maupun kimiawi pada bahan. Terdapat dua cara pengeringan yang bisa dilakukan, yaitu secara tradisional dengan menjemur di bawah sinar matahari atau secara mekanis dengan menggunakan oven. Pengeringan matahari memiliki keuntungan yaitu adanya pemutih karena sinar ultraviolet matahari sedangkan kelemahannya adalah dapat terkontaminasi bahan oleh debu.
- Penutupan dengan kain hitam selama pengeringan
Cahaya yang dipancarkan oleh benda hitam disebut radiasi benda hitam. Jika benda dipanaskan pada suhu tinggi akan memancarkan cahaya dalam panjang gelombang tampak, misalnya logam, lampu pijar lama[1]kelamaan akan memijar, dan mengeluarkan cahaya. Pada temperatur kamar semua benda memancarkan radiasi gelombang electromagnet. Fungsi dari kain hitam tersebut adalah untuk menyerap sinar ultraviolet yangbersifat merusak,memberikan penyebaran panas yang merata selama proses pengeringan sehingga kerusakan dan dekomposisi kandungan golongan senyawa bahan dapat dicegah. Kain hitam juga berfungsi mempercepat proses pengeringan dikarenakan kain hitam bersifat menyerap panas matahari sehingga pengeringan cepat tercapai.
- Penepungan
Penepungan dapat diartikan sebagai proses memperkecil ukuran partikel hingga menjadi bubuk halus sehingga dapat memudahkan proses selanjutnya. Penepungan terdiri dari dua tahap yaitu pengecilan ukuran dan pengayakan.
Penepungan dalam proses ini kulit buah naga setelah dikeringkan dimasukan kedalam alat penepung (grinder). Tepung yang dihasilkan oleh mesin penepung biasanya memiliki kehalusan 120 mesh dengan alat sieving.
Sekian informasi mengenai Fruit, Kulit buah naga bisa dijadikan tepung, ketahui proses pembuatannya. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.