Yuk Kenali 4 Fakta Mengenai Batu Bara

batu-bara.jpg
(pixabay)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Batubara merupakan salah satu sumber daya alam yang keberadaannya cukup melimpah di Indonesia dan sumber energi pokok terpenting untuk industri peleburan logam, semen dan lainnya.

Pemanfaatan sumber energi batubara juga semakin meningkat seiring menurunnya produksi minyak bumi. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Batu bara, Yuk kenali 4 fakta mengenai Batu bara, simak ulasannya berikut ini.

Sumber energi pengolahan bijih besi

Batubara juga sebagai salah satu alternatif untuk mendapatkan sumber energi dalam pengolahan bijih besi. Cadangan batubara di Indonesia jauh lebih besar daripada cadangan minyak bumi dan gas alam.

Diperkirakan bahwa cadangan minyak bumi dan gas alam kemungkinan dapat habis dalam kurun waktu sekitar 20-30 tahun, sementara cadangan batubara masih mampu bertahan hingga kurun waktu 150 tahun.

 

Indonesia merupakan salah satu negara produsen batubara. Cadangan batubara ini sebagian besar tersebar di beberapa lokasi utama yaitu Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan serta Kalimantan timur dan selatan. Sedangkan masih banyak potensi cadangan batubara yang belum tereksplorasi.

Salah satu cara untuk meningkatkan nilai ekonomis batubara saat ini adalah dengan mengolah batubara menjadi produk kokas. Kokas merupakan salah satu bahan komoditi penting yang banyak dibutuhkan pada industri metalurgi dan hingga saat ini sebagian besar masih diimpor.

Karena itu batubara sebagai mineral tambang dapat diharapkan sebagai sumber energi alternatif bagi industri dalam negeri khususnya industri logam.

Kebutuhan batubara untuk industri pengolahan logam



Batu bara, Yuk kenali 4 fakta mengenai Batu bara selanjutnya adalah kebutuhan batubara untuk industri pengolahan logam. Beberapa daerah yang memiliki keadaan potensi batubara yang menjadi semakin menarik untuk kawasan sekaligus memiliki endapan mineral bijih besi yang berdampingan.

Ketersediaan batubara cukup untuk menjadi pemicu daya saing dalam pengembangan industri pengolahan logam khususnya yang berskala kecil.

Tapi pengolahan logam yang berskala kecil misalnya kapasitas 25-11 ton per hari perlu dibangun di berbagai daerah terutama di kawasan tambang bijih besi yang potensinya tersebar di Indonesia.

Beberapa cadangan bijih besi tidak ditemukan dalam jumlah besar di suatu kawasan, tetapi tersebar di banyak dalam jumlah cadangan Yang kecil-kecil.

Karena itu pabrik pengolahan nya pun tidak perlu dalam skala besar seperti yang ada di PT. Krakatau Steel, Cilegon. Indonesia perlu memanfaatkan batubara semaksimal mungkin sebagai sumber energi alternatif untuk pengembangan industri logam dalam negeri.

Batubara sebagai sumber energi industri pengolahan logam

Batubara adalah salah satu sumber energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan logam. Dapur peleburan logam yang membutuhkan batubara sebagai sumber energi utama misalnya pada jenis tanur tiup, dapur dapur pengecoran seperti kupola, tukik dan dapur lainnya memakai batubara sebagai bahan bakar dalam proses metalurgi.

Sebagai bahan baku utama untuk pembuatan besi melalui proses tanur tiup umumnya memakai kulkas atau arang kayu. Arang kayu sudah jarang digunakan karena isu masalah lingkungan.

Bekas dapat dibuat dengan mudah jika menggunakan jenis batubara yang cocok untuk dibuat kokas. Batubara kokas sebagai penghasil kokas metalurgi saat ini sudah dipakai untuk pengolahan logam melalui tanur tiup konvensional yang digunakan untuk menghasilkan besi kasar dalam tanur dimana reaksi kimia berlangsung pada temperatur yang tinggi.

 

 

 

Pengolahan logam berbahan batubara

Berdasarkan data potensi cadangan batubara domestik yang cukup tersedia beberapa jenis dapur pengolahan logam berbahan baku batubara dapat diterapkan di Indonesia diantaranya seperti tanur tiup mini, tanggal jenis ini menggunakan prinsip dasar dari tanur tiup yang cocok untuk kawasan tambang lokal, karena memiliki beberapa keunggulan antara lain tidak diperlukan kokas dengan persyaratan tinggi dan tidak menuntut persyaratan biji besi yang sangat ketat.

  • Rotary kiln, jenis dapur ini terbuat dari baja berbentuk silinder horizontal bagian dalamnya dilapisi dengan refectory brick dan kemiringan nya dapat diatur.
  • Tanur teknored, proses kerjanya mirip dengan dapur kupola hanya saja memiliki dua lapis lubang pemasukan udara
  • Lubang tuyer, pada lapis bawah membakar batubara atau kokas menghasilkan gas.

 

Sekian informasi megenai Batu bara, Yuk kenali 4 fakta mengenai Batu bara. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.