Sistem Peredaran Darah dan 5 Jenis Anemia

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Sistem sirkulasi dibangun oleh darah sebagai medium transportasi tempat bahan-bahan yang akan disalurkan, dilarutkan atau diendapkan oleh pembuluh darah yang berfungsi sebagai alat saluran untuk mengarahkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan mengembalikannya ke jantung.

Dapat kelainan eritrosit, hal tersebut merupakan penyakit yang dapat dipengaruhi oleh jumlah eritrosit seperti pada penyakit anemia. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Anemia, Sistem peredaran darah dan 5 jenis anemia, simak ulasannya berikut ini.

 

Darah

Darah adalah jenis jaringan ikat yang terdiri atas sel-sel seperti leukosit, eritrosit dan trombosit yang terendam pada cairan kompleks plasma. Darah membentuk sekitar 8% dari berat total tubuh.

Fungsi darah masuk ke dalam 3 kategori yaitu transportasi, pertahanan dan regulasi. Darah adalah media transportasi utama yang mengangkut nutrisi, gas dan produk limbah.

 

Oksigen dari paru-paru diangkut darah dan didistribusikan ke sel-sel. Karbondioksida yang dihasilkan oleh sel-sel diangkut ke paru-paru untuk dibuang setiap kali kita menghembuskan nafas.

Darah juga mengangkut produk produk limbah lain seperti kelebihan nitrogen yang dibawa ke ginjal untuk eliminasi dan darah juga mengambil nutrisi dari saluran pencernaan untuk dikirimkan ke sel-sel.

Darah berperan dalam menjaga pertahanan tubuh dari infeksi patogen dan menjaga dari kehilangan darah. Sel darah putih tertentu mampu menghancurkan patogen dengan cara fagositosis. Sel darah putih lainnya memproduksi dan mengeluarkan antibodi.

Darah memiliki fungsi regulasi dan memainkan peran penting dalam homeostatis. Darah membantu mengatur suhu tubuh dengan mengambil panas, sebagian besar dari otot yang aktif dan dibawa ke seluruh tubuh. Jika tubuh terlalu hangat darah diangkut ke pembuluh darah yang melebar di kulit.

 



Lima jenis anemia

Anemia pernisiosa

Bentuk lain dari anemia gizi, saluran pencernaan tidak mampu menyerap vitamin b12 yang penting untuk perkembangan sel darah merah. Tanpa vitamin b12, sel darah merah yang belum matang cenderung menumpuk di dalam sumsum tulang.

 

Anemia gizi

Anemia yang penyebab utamanya adalah kekurangan zat nutrisi terutama zat besi. Zat besi bisa terdapat pada bahan makanan hewani yaitu daging dan hati. Gejala umum pada anemia adalah tampak lemas, pucat dan lesu.

Anemia aplastik

Anemia, Sistem peredaran darah dan 5 jenis anemia selanjutnya adalah anemia aplastic yang terjadi karena adanya kelainan atau kerusakan pada membuat sel darah merah sehingga tidak dapat memproduksi ketiga komponen darah dengan baik.

Sehingga bagi penderita anemia aplastik harus selalu memperoleh suplai darah melalui transfusi.

 

 

 

Anemia sel sabit

Anemia sel sabit merupakan penyakit keturunan. Penderita anemia sel sabit eritrosit yang memiliki bentuk abnormal yaitu bentuk sabit dengan hemoglobin abnormal dan tidak dapat membawa oksigen yang cukup.

Eritrositnya rapuh, udah merobek ketika mereka melalui kapiler yang sempit.akibatnya retro tesnya itu jauh lebih sedikit dari biasanya dan mengakibatkan gejala anemia.

Anemia hemolitik

Anemia hemolitik terjadi karena laju kerusakan eritrosit meningkat atau hemolisis adalah pecahnya sel darah merah. Penyakit ini umumnya menyebabkan eritrosit mudah pecah oleh berbagai sebab dapat akut atau kronik. Anemia hemolitik akut umumnya disebabkan oleh gigitan binatang seperti ular atau sengatan lebah.

Sekian informasi mengenai Anemia, Sistem peredaran darah dan 5 jenis anemia. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.