DPRD Riau Minta Pemprov dan Pemkot Koordinasi Bereskan Aspirasi Imigran

ketua-komisi-1.jpg
(Bagus Pribadi/ RIAUONLINE)

Laporan: Bagus Pribadi

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Komisi I DPRD Riau, Ade Agus Hartanto, menyoroti para imigran di Pekanbaru yang kerap kali melakukan demonstrasi. Ia menyampaikan keprihatinannya kepada para imigran tersebut.

Ade mengatakan persoalan itu perlu dilihat dari hulu ke hilir, karena yang perlu dibereskan adalah hulunya. Sebab itu, ia meminta pemerintah mencari solusi serta jalan terbaik menyikapi tuntutan para imigran.

"Dikaji dulu keberadaan mereka di Pekanbaru ini statusnya seperti apa, legalitasnya, dan siapa-siapa yang bertanggungjawab," terangnya, Rabu, 5 Januari 2022.

Terkait imigran asal Afghanistan, Irak, dan Srilanka yang sering demo itu, Ade menyerahkan kepada pemerintah yang memiliki tupoksinya masing-masing. Menurutnya, jika memang dianggap mengganggu ketertiban umum, suka atau tidak langkah-langkah pembubaran paksa memang harus dilakukan.

"Tapi yang paling penting memperhatikan yang mereka lakukan itu, karena ada aspirasi di situ yang ingin disampaikan. Nah pemerintah ini lah yang harus cari solusi terbaiknya karena semua kan ada jalan keluarnya," tutur Ade.



Kemudian ia juga meminta pemerintah melakukan langkah yang kongkrit menyikapi imigran di Pekanbaru. Menurutnya, melakukan koordinasi antara Pemkot Pekanbaru dengan Pemprov Riau adalah jalan yang tepat.

"Dikoordinasikanlah pengawasannya seperti apa. Setahu saya mereka juga dapat subsidi kan dari pemerintah untuk kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Menyoal salah satu tuntunan imigran tentang anak-anak yang tak mendapatkan pendidikan, Ade mengatakan pemerintah punya kebijakan dan kontrak-kontraknya masing-masing. Tambahnya, perlu memperhatikan koordinasi Pemprov Riau dengan pemerintah pusat perihal keberadaan imigran di Pekanbaru.

"Karena kalau mau disekolahkan di sini nanti dipindah lagi ke kota lain. Ini jadi kekhawatiran imigran juga sebenarnya dan kita juga simalakama, karena mereka datang juga tidak diundang," katanya.

Namun, menurut Ade sejauh ini para imigran bebas beraktivitas di Pekanbaru seperti penduduk setempat pada umumnya. "Mereka bekerja, berolahraga, dan lain sebagainya di sini. Kita lihat jugalah hubungan sosial mereka dengan warga tempatan itu harus dijaga," tutupnya.