Proses Migrasi Ras Melanesoide, Proto Melayu dan Deutro Melayu ke Indonesia

suku-dayak.jpg
(cerdika.com)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku dengan nenek moyang yang berbeda rumpun bangsa. Setiap suku bangsa mempunyai ciri atau karakter tersendiri baik dalam aspek sosial maupun budaya.

Hitunglah yang membentuk keragaman di Indonesia. Cara bangsa Indonesia menyikapi perbedaan di tengah keragaman adalah dengan toleransi.

Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Indonesia, Proses migrasi ras melanesoide, Proto Melayu dan deutro Melayu ke Indonesia, simak ulasannya berikut ini.

Sikap Toleransi

Toleransi dimaknai sebagai sifat atau sikap toleran manusia untuk saling menghormati dan menghargai baik antarindividu maupun antarkelompok dalam masyarakat.

 

Sikap toleransi menjadi modal untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Ada beberapa cara untuk menunjukkan sikap toleransi antara lain menghormati agama dan keyakinan orang lain, bersikap baik kepada semua orang tanpa memandang perbedaan serta mempelajari keragaman budaya bangsa Indonesia.

Proses migrasi ras melanesoide, Proto Melayu dan deutro Melayu ke Indonesia

Indonesia, Proses migrasi ras melanesoide, Proto Melayu dan deutro Melayu ke Indonesia selanjutnya adalah suku-suku bangsa Indonesia berasal dari wilayah Yunan yang terletak di Tiongkok bagian Selatan.



Dalam proses perpindahan dari Yunan, bangsa Melanesia atau Papua melanosoide diduga menjadi bangsa yang pertama kali bermigrasi ke wilayah Indonesia.

Migrasi selanjutnya dilakukan oleh ras mongoloid. Ras mongoloid masuk di wilayah kepulauan Indonesia melalui dua gelombang. Gelombang pertama dilakukan oleh bangsa Proto Melayu sedangkan gelombang kedua dilakukan oleh bangsa deutro Melayu.

 

Perbedaan bangsa Proto Melayu dan deutro Melayu

Menurut sejarawan D.G.E Hall, beberapa komunitas Proto Melayu dan deutro Melayu hingga kini masih ada dan tersebar di berbagai kawasan di Indonesia.

Perbedaannya, bangsa Proto Melayu menetap di daerah-daerah terpencil sehingga menyulitkan terjadinya percampuran gen yang lebih variatif. Sementara itu bangsa deutro Melayu menetap di daerah-daerah yang memungkinkan terjadinya percampuran gen.

Proses interaksi antara bangsa sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu, seiring berlangsungnya proses migrasi. Melalui proses ini muncul beragam kebudayaan.

Fakta ini menyadarkan pentingnya interaksi antara bangsa. Sebagai generasi penerus bangsa kita harus membawa kayu diri dengan ilmu yang bermanfaat dan karakter yang kuat.

Itu juga hendaknya mencintai budaya bangsa sendiri agar bangsa Indonesia tidak kehilangan identitas diri dalam interaksi antara bangsa.

Sekian informasi mengenai Indonesia, Proses migrasi ras melanesoide, Proto Melayu dan deutro Melayu ke Indonesia. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.