Pendidikan Karakter bagi Anak Bangsa

Greysia-Polii-dan-Apriyani-Rahayu2.jpg
(idntimes.com)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Sikap hidup dengan perubahan yang ada pada sebagian besar masyarakat Indonesia mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Saling menghormati santun ramah nilai kearifan lokal yang yang santun bijaksana dan religius akan terkikis oleh gaya hidup instan dan modern.

Masyarakat mudah tersulut emosi brutal dan kasar hal tersebut dapat menjadi faktor melemahnya karakter bangsa. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Wisma atlet, Pendidikan karakter bagi anak bangsa, simak ulasannya berikut ini.

Pendidikan karakter bangsa

Dibutuhkan paradigma pendidikan karakter bangsa yang tidak sekadar mengurus kepentingan nalar dan logika saja tetapi juga harus dapat memperhatikan juga mengintegrasikan persoalan moral maupun keluhuran budi pekerti guna memiliki generasi bangsa yang beradab dan bermartabat yang akan menguntungkan bagi masa depan bangsa nantinya.

 

Sesuai dengan undang-undang republik Indonesia Nomor 20 T ahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,yaitu fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membangun watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan pendidikan karakter bangsa yang kuat, dapat diwujudkan melalui pengoptimalan peran gerakan literasi nasional yang memungkinkan ketersediaan bahan bacaan berkualitas bagi masyarakat Indonesia.



Bahan bacaan yang berkualitas dapat digali dari kekayaan bahasa daerah, pelajaran penting dari tokoh-tokoh Indonesia, arsitektur tradisional Indonesia, dan bahkan kuliner Indonesia.

Bahan bacaan yang digali dari sumber-sumber tersebut mengandung nilai-nilai karakter bangsa seperti nilai religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja, keras, kreatif, mandiri, demokratis, semangat kebangsaan, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan.

Nilai karakter bangsa itulah berkaitan erat dengan tujuan hidup dan kehidupan manusia Indonesia yang tidak hanya mengejar kepentingan diri sendiri tetapi juga berkaitan dengan keseimbangan alam semesta, kesejahteraan sosial dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apabila ketiga hal itu terwujud secara harmonis terlahirlah bangsa Indonesia yang beradab dan bermartabat mulia.

Anak bangsa yang mengharumkan nama Indonesia

Wisma atlet, Pendidikan karakter bagi anak bangsa selanjutnya adalah anak bangsa yang mengharumkan nama Indonesia. Salah satu prestasi yang ditorehkan oleh anak bangsa adalah atlet, mereka adalah pejuang bangsa yang mengharumkan nama bangsa.

Pasangan ganda putri bulutangkis Indonesia, Greysia Polii dan Apriani Rahayu berhasil meraih medali emas di olimpiade 2020 Tokyo.

Greysia dan Apriyani sukses menaklukkan pasangan asal China Chen Qing Chen dan Jia yi Fan dua set langsung 21-19 dan 21-15. Medali emas ini merupakan medali emas pertama yang didapatkan dalam gelaran olahraga terbesar di tahun itu.

Greysia Polii merupakan seorang bulutangkis yang lahir di Jakarta 11 Agustus 1987. Greysia poli mulai bergabung membela Indonesia dalam piala Uber 2004 dengan berpasangan dengan Jo Novita.

Greysia Polii juga sempat beberapa kali berpasangan fandom seperti dengan cita-cita Wanda dan Meiliana Jauhari. Pada tahun 2017 ia mulai dipasangkan dengan Apriyani Rahayu yang merupakan pembulu tangkis yang lahir di Konawe 29 April 1998.

 

 

Dia mulai mengawali karirnya di tim bulutangkis Indonesia sejak 2014 dengan masuk di level junior. Di kejuaraan dunia junior 2014 Apriani berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari di nomor ganda putri.

Sekian informasi mengenai Wisma atlet, Pendidikan karakter bagi anak bangsa. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.