Kondisi Populasi Gajah Sumatera dan Upaya Pelestariannya

gajah-sumatera.jpg
(pixabay)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Gajah Asia memiliki habitat di padang rumput atau tipe sabana, hutan sekunder dengan belukar, hutan sekunder muda, hutan Cemara sampai ketinggian 3000 m dpl.

Ancaman bagi gajah Asia yaitu konversi lahan, konflik antara gajah dengan manusia, perburuan liar dan penyakit. Kondisi populasi gajah 48.323 - 51.680 individu wilayah konservasi dan 15000 individu dengan tersebar di 13 negara termasuk Indonesia, total luas area yang di lingkupi adalah 486.800 km2.

Di Indonesia gajah Asia tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Gajah, Kondisi populasi gajah Sumatera dan upaya pelestariannya, simak ulasannya berikut ini.

 

Gajah Sumatera memiliki nama latin Elephants Maximus sumatranus. Gajah ini merupakan hewan asli Indonesia yang berhabitat di hutan Sumatera dan Kalimantan. Gajah Sumatera bisa hidup 55 sampai 70 tahun.

Berat gajah Sumatera dewasa adalah sekitar 5 ton dengan tinggi badan mencapai 2,7 meter. Gajah Sumatera memakan rumput-rumputan dan buah-buahan, dalam sehari gajah Sumatera bisa makan hingga 136 kg.

Gajah ini merupakan gajah subspesies terkecil di Asia. Gajah Sumatera memiliki warna yang bervariasi antara lain warna coklat, abu-abu dan hitam.



Alasan bahwa gajah itu penting karena gajah merupakan hewan yang khas dan kritis dari sisi populasi, mempercepat pemulihan ekosistem secara luas karena fungsi utama pemancar biji dan stimulus regenarasi rumput maupun semak, karismatik dan bisa digunakan sebagai simbol, rantai makanan level 2 sebagai suplai karnivor.

Gajah, Kondisi populasi gajah Sumatera dan upaya pelestariannya selanjutnya adalah upaya perlindungan gajah.

Upaya perlindungan gajah :

  1. Survei dan monitoring secara intensif
  2. Penurunan ancaman secara langsung
  3. Tata ruang dan regulasi
  4. Penyadaran dan edukasi masyarakat
  5. Peningkatan daya dukung habitat gajah dan sosial-ekonomi masyarakat

Terdapat konflik gajah manusia, yang dimaksud konflik gajah manusia diantaranya:

  1. Kerusakan tanaman perkebunan atau pertanian
  2. Timbulnya keresahan akibat masuknya gajah ke wilayah masyarakat
  3. Penyerangan oleh gajah yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa atau terluka (korban manusia)
  4. Kematian gajah atau gajah yang terluka (korban gajah)
  5. Kerusakan infrastruktur
  6. Kerusakan yang tidak secara langsung mengganggu ekonomi masyarakat, contohnya mengganggu ketenangan maupun ritme pendidikan dan kerja.

 

Penyebab konflik gajah manusia antara lain masuknya aktivitas manusia ke dalam ruang jelajah hidup gajah dan kurang pengetahuan tentang mitigasi konflik gajah manusia.

 

 

 

Penyebab konflik :

  1. Pembangunan infrastruktur atau pemukiman di dalam jelajah gajah
  2. Pola kebun atau pertanian yang mendorong gajah masuk untuk mencari makanan atau kebutuhan hidupnya
  3. Pembangunan sarana transportasi yang memotong jalur jelajah gajah
  4. Pengusiran tanpa koordinasi bahkan sendiri
  5. Penggunaan sistem penghalang yang salah
  6. Tidak mengenal perilaku gajah
  7. Kurang terasah kemampuan dan keberanian

 

Sekian informasi mengenai Gajah, Kondisi populasi gajah Sumatera dan upaya pelestariannya. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.

Sumber : Dokter Wishnu sukmantoro