RIAUONLINE, PEKANBARU - Riau memiliki potensi sebagai pintu gerbang ekspor hortikultura karena letak geografisnya sangat strategis, sumber daya alam yang potensial dan telah mempunyai peluang pasar di Singapura.
Untuk mengoptimalkan potensi tersebut telah dilakukan pengembangan sayuran secara ekstensif dan intensif serta pembangunan sarana terminal agribisnis di Dumai.
Riau Online akan membahas mengenai Riau sebagai Pintu Gerbang Ekspor Holtikultura di Sumatera, simak ulasannya:
1. Program yang telah diimplementasikan
Dalam usaha memenuhi kebutuhan sayuran untuk lokal maupun ekspor, Pemda Riau telah melakukan berbagai usaha baik ekstensifikasi maupun intensifikasi pengembangan agribisnis sayuran.
Program ekstensifikasi di implementasikan melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan PEK dan pemberdayaan petani melalui gerakan pengembangan hortikultura dengan pola pendekatan kawasan pertanian hortikultura terpadu KPHT yang dimulai pada tahun 2001.
Untuk program intensifikasi ada 4 kegiatan pokok yang dilaksanakan, yaitu pengembangan kawasan agribisnis sayuran Sumatera (KASS) sejak 2001, yang pada tahun 2003 telah berkembang menjadi kawasan agribisnis hortikultura Sumatera KAHS. Demo sayuran ekspor, sosialisasi teknologi sayuran organik dan penjajakan pasar.
Upaya memperbaiki sarana yang ada juga dilakukan, yaitu pembuatan terminal agribisnis yang berlokasi di Dumai. Pembuatan terminal tersebut didasarkan hasil studi kelayakan yang dilakukan bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan dana Rp 32 miliar. Pada tahun 2007 terminal tersebut diharapkan sudah dapat beroperasi.
Mencermati fakta-fakta tersebut, baik potensi maupun kendala yang ada maka untuk mewujudkan Riau sebagai pintu gerbang ekspor diperlukan dukungan dari provinsi-provinsi anggota KAHS. Dukungan tersebut dapat direalisasikan jika sosialisasi dan aksi KAHS diagendakan dalam forum pertemuan gubernur se-sumatera yang diadakan setiap tahun.
Akhirnya tentu saja dukungan dari pemerintah pusat juga sangat diperlukan, karena jika peluang tersebut tidak dimanfaatkan akan mempengaruhi peluang ekspor komoditas pertanian lainnya misalnya buah-buahan yang juga sangat potensial
2. Peluang Investasi
Riau sebagai Pintu Gerbang Ekspor Holtikultura di Sumatera selanjutnya adalah peluang investasi. Dari 16 kabupaten atau kota Lokasi yang berpotensi untuk investasi pengembangan sayuran tersebar di 7 kabupaten/kota yaitu Pekanbaru, Kampar, Tanjung pinang, Dumai, batam, Siak dan Pelalawan.
Peluang investasi ini perlu dimanfaatkan untuk pengembangan sayuran mengingat sampai saat ini Riau masih kekurangan produksi sayuran sekitar 269.505 ton (87,6%) dari total kebutuhan.
Selama ini kekurangan sayuran tersebut untuk Riau daratan 75% dipasok dari Sumatera Utara, Sumatera barat, Bengkulu, Jambi, Palembang dan Lampung. Sedangkan untuk kabupaten Riau kepulauan 100% dipasok oleh provinsi sekitar maupun dari Jawa.
Disamping untuk memenuhi kebutuhan lokal, pengembangan sayuran di Riau juga sangat potensial untuk ekspor ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Sebagai contoh, Singapura memerlukan sayuran berdaun lebar (Leavy vegetable) atas 50-200 ton/hari.
Sekian informasi mengenai Riau, Riau sebagai Pintu Gerbang Ekspor Holtikultura di Sumatera. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.