Diduga Sarat Kepentingan, Anto Rahman Khawatir Pemilihan Ketua KONI Riau

anto-rahma.jpg
(DEFRI/ RIAUONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dewan Penyantun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Arsyadianto Rahman merasa khawatir akan pemilihan ketua KONI periode 2022 - 2026.

Pasalnya ada syarat yang harus dipenuhi jika ingin jadi ketua KONI Riau, yakni harus mengantongi dukungan dari 4 KONI Kabupaten atau Kota.

Pria yang akrab disapa Anto Rahman ini mengatakan tidak ada syarat dalam AD ART yang menyebutkan setiap individu yang ingin mencalonkan diri sebagai Ketua KONI Riau harus mengantongi 4 dukungan dari KONI Kabupaten dan Kota.

"Setiap kegiatan harus mengacu kepada AD ART, setelah saya pelajari AD ART tidak ada menyatakan calon ketua KONI provinsi harus mendapatkan dukungan 4 kabupaten kota, dan inilah yang menjadi masalah," ucap Anto Rahman kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 11 November 2021.



Pria yang juga merupakan Ketua Persatuan Golf Indonesia (PGI) Riau ini mengatakan jika calon ketua harus mengumpulkan minimal 4 suara dari kabupaten dan kota dikhawatirkan akan ada sarat kepentingan dan akan terjadi Money Politik pada pemilihan Ketua KONI Riau.

"Saya mulai curiga kok mau maju jadi ketua KONI kita harus mendapatkan dukungan KONI Kabupaten Kota, ada apa dibalik itu," terangnya.

Anto Rahman juga meminta bahwa yang harus menjadi calon ketua KONI Riau adalah sosok yang mengerti atau paham dengan olahraga, bukan karena memiliki uang atau kedekatan dengan pemerintah.

Lebih jauh jika pemilihan Ketua KONI Riau tetap seperti itu, dia menilai pemilihan Ketua KONI Riau yang akan dilakukan pada desember mendatang akan menjadi rancu.

Anto Rahman juga menyayangkan dengan pola pemilihan KONI Riau seperti itu akan menutup peluang bagi calon-calon yang mengerti olahraga yang ingin mencalonkan diri sebagai Ketua KONI Riau.

"Saya melihat ini bisa bermain Money Politik untuk mendapatkan rekomendasi dan kekuatan, karena Pemda bisa mengintervensi bupati dan walikota untuk memerintahkan," pungkasnya.