RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kapolres Kampar, AKBP Rido Purba membentak wartawan saat liputan penemuan mayat di jalan Purwosari Ujung, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Jumat, 22 Oktober 2021 sekira pukul 21.35 WIB.
Reaksi berlebihan dari Kapolres Kampar sangat disesalkan kalangan wartawan. Sikap Kapolres Kampar dinilai tidak humanis sesuai program Presisi yang digaungkan Polri.
Menanggapi hal ini, Kapolres Kampar melalui Kasubag Humas Polres Kampar AKP Deni Yusra, menyampaikan klarifikasi peristiwa tersebut.
"Benar, saya ke TKP penemuan mayat di Siak Hulu pada Jumat malam," tulis AKP Deni keterangan tertulisnya, Sabtu, 23 Oktober 2021.
Menurut Deni, Ketika Kapolres tiba di lokasi, banyak warga berkerumun di sekitar TKP menghalangi petugas dan ambulans untuk lewat.
Sehingga, Kapolres berinisiatif menghalau masyarakat yang bergerombol menjauh dari TKP. Hal itu dilakukan agar tidak mengganggu petugas kepolisian dan petugas medis yang tengah bekerja.
"Ketika itu ada yang mengaku dari media dan tidak mau menyingkir dari TKP, dengan alasan meliput berita," terangnya.
Selanjutnya Kapolres menyampaikan, "Silahkan meliput tapi jangan ganggu TKP dan jangan ganggu petugas bekerja."
"TKP bisa rusak apabila banyak orang yang mendekati atau keluar masuk, sehingga menyulitkan petugas dalam identifikasi. Demikian kronologinya, semoga rekan-rekan media bisa memakluminya," AKP Deni Yusra menambahkan.
Seorang Jurnalis Televisi, Dermawan menyebutkan wartawan mengambil gambar mayat diidentifikasi Polres Kampar sebenarnya masih jauh dari garis polisi (Police Line).
Kapolres yang baru datang bersama rombongan merasa risih dengan warga berbondong-bondong ingin melihat proses identifikasi.
Tiba-tiba ada seorang wartawan online mengambil foto Kapolres Kampar, AKBP Rido Purba saat mau masuk ke TKP identifikasi.
Sontak AKBP Rido Purba marah-marah kepada wartawan yang memfoto dirinya.
"Yang foto saya ke sini, kau tak ada etika, kau foto orang tak izin dulu," ucapnya, sambil marah-marah.
Tak sampai di situ, saat wartawan televisi nasional ingin mengambil gambar dan minta izin, Kapolres Kampar kembali marah.
"Kalian saja yang identifikasi ya."
Merasa kesal, wartawan online Riko dan wartawan televisi nasional Dermawan pergi meninggalkan lokasi.