RIAUONLINE, PEKANBARU-Agung Nugroho mengatakan permasalahan imigran yang kemarin melakukan aksi di kantor Gubernur Riau merupakan tanggung jawab United Nation High Commissioner of Human Right (UNCHR) di bawah Organisasi Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).
Permasalahan ini disebutnya tak terikat dengan Pemerintahan Provinsi Riau, bahkan hal ini bukan kali pertama imigran melakukan aksi seperti yang belakangan juga dilakukan di Jakarta.
"Ini sebetulnya kan ada badan internasional yang menangani para pengungsi dari negara-negara konflik, yakni UNHCR. Permasalahan imigran ini tidak terjadi di Riau saja, melainkan baru-baru ini juga terjadi di Jakarta, di daerah kebon jeruk, Jakarta Pusat," kata Wakil Ketua DPRD Riau ini, Selasa 12 Oktober 2021.
Menurutnya, hal yang bisa dilakukan Pemerintah Provinsi adalah membangun komunikasi dengan UNCHR terkait kelanjutan nasib para imigran.
"Nah untuk di Riau, kami DPRD Riau mendorong Pemerintah Provinsi Riau untuk mengkomunikasikan serta mengkoordinasikan kepada lembaga terkait. Setidaknya ada sebuah solusi perihal tindak lanjut pengiriman para imigran ini ke negara ketiga," ungkap Agung.
Ratusan Imigran unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru/DEFRI CANDRA /Riau Online
Agung mengatakan, nasib pencari suaka yang mayoritas berasal dari Afganistan ini memang menjadi perhatian dalam konteks kemanusiaan, namun dalam konteks hukum, peran daerah memang terbatas.
"Disatu sisi, memang persoalan ini sangat berkaitan dengan kemanusiaan. Namun, dalam perspektif dan keterkaitan dengan hubungan antar negara, kita tidak bisa serta merta langsung mengirimkan para pengungsi ke negara ketiga. Karena ada hukum internasional yang mengatur persoalan ini," tambahnya.
Para imigran ini disebut ingin segera pindah ke negara ketiga dengan harapan dapat memperoleh kehidupan lebih baik. Beberapa negara yang disebut menjadi tujuan adalah Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
Agung berharap hal ini dapat segera direalisasikan UNCHR. Tak bisa ditampik, keberadaan beberapa oknum imigran ini juga tak jarang membuat ketidaknyamanan masyarakat.
"kita tidak ingin untuk melama-lamakan para imigran ada disini. Karena banyak laporan perihal perbuatan-perbuatan aneh yang dilakukan para imigran disini. Kita berharap UNHCR bisa meneruskan mengirim para imigran ini secepatnya ke negara ketiga," tutup Agung.