Dapat Ilmu Dari SPLG, Badri Rasakan Manfaat Kelola Lahan Tanpa Bakar

tanpa-bakar.jpg
(BRG)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Pengolahan lahan gambut dengan cara bakar telah lama dilakukan masyarakat. Bukan hal mudah juga bagi masyarakat harus bertransisi mengelola lahan tanpa bakar. Namun saat dilakukan dengan benar, dampak positifnya pun langsung terasa.

Hal inilah yang dirasakan Badri, Petani Gambut di Desa Buantan Lestari, Bunga Raya, Siak, Riau. Sebelumnya ia dan warga lain membakar lahan untuk bertani.

Kini setelah adanya pelatihan dari Sekolah Lapang Petani Gambut (SLPG) binaan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), ia mulai mengolah lahan tanpa bakar dan merasakan betul perbedaan manfaat secara signifikan.

“Alhamdulillah setelah diaplikasikan dari pelatihan sangat memuaskan, diajarkan perlunya bakteri, unsur hara dan membuat pestisida nabati, itu sangat membantu meminimalkan pengeluaran untuk bertani,” ungkapnya, Jumat, 24 September 2021.



Pupuk cair organik buatannya pun mampu membuat lahan pertanian tumbuh subur dengan hasil panen yang sangat memuaskan.

“Untuk sayuran sawi kemarin saya berhasil panen tiga kuintal sawi. Sementara untuk saat menanam padi saya sempat berhasil panen 7-8 ton. Perbandingan pupuk jauh banget ya, saya pakai organik, hama waktu itu banyak, tapi alhamdulillah punya saya bertahan hingga panen,” jelasnya.

Kini, Petani di desanya sudah tidak ada lagi yang berani membakar lahan. Selain memang ada sanksi yang tegas dari pemerintah, dampak buruk yang ditimbulkan juga sangat berbahaya bagi kehidupan masyarakat.

“Buat para petani gambut di pedesaan, usahakan jangan mengolah lahan dengan cara membakar karena bisa merusak struktur tanah, salah satunya mikroba dan bakteri di lahan itu sendiri, apalagi di lahan gambut itu bakteri atau mikroba sangat tipis, jadi ketika dibakar banyak yang mati. Abu bekas pembakaran juga bisa merusak,” imbau Badri.

Kader SLPG asal Riau itu juga menyebarkan ilmunya kepada para petani dan sekolah maupun pesantren agar mereka bisa menjadi regenerasi petani gambut.

“Kegiatan ini sangat positif dan membantu masyarakat, khususnya petani muda untuk menjadi generasi penerus. Hidup di lahan gambut itu harus bangga karena kita orang-orang terpilih. Terimakasih untuk BRGM terhadap dukungannya kepada petani gambut,” tutup Badri.