RIAUONLINE, PEKANBARU-Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Sugianto menerangkan hibah ternak yang kembali bermasalah. Hingga kini, hibah tersebut belum terealisasi hingga menjelang akhir APBD 2022.
Ia menyebut hibah ternak tahun anggaran 2021 di Dinas Peternakan (Distanak) sebanyak 2300 ekor sempat terkendala beberapa hal. Sehingga harus dilakukan beberapa penyesuaian.
"Sama-sama kita ketahui, hibah ternak untuk masyarakat Riau, itu di Dinas peternakan ada 2300 ekor. Nah itu sudah dilelang. Tetapi secara justifikasi, mengingat waktu sampai Desember, itu kan tidak panjang. Akhirnya kontraktor yang menang tidak sanggup, tidak mau kontrak," jelas Sugianto, Selasa, 21 September 2021.
Ia mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut maka jumlahnya akan dibagi yakni 700 hingga 800 ekor di tahun anggaran 2021 sementara sisanya di 2022.
"Di APBD Perubahan kita bahas, kita kurangi menjadi 700 atau 800 ekor agar terkejar di 2021. Tapi sisanya kita kejar di 2022," tambahnya.
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa ini optimis target minimal 700 ekor ini masih bisa terkejar oleh Dinas Peternakan meski harus mengulang seluruh proses dari awal.
"Karena ada pengurangan, mereka buat kontrak lagi, masukkan ke ULP. Sampai hari Dinas masih optimis bisa melaksanakan," ungkapnya.
Diketahui tahun ini Pemprov telah menganggarkan Rp 33 milyar untuk pengadaan 2300 sapi sementara untuk tahun depan direncanakan akan dianggarkan 3000 sapi.
Namun demikian, pengadaan sapi hibah ini telah berulang kali gagal dilaksanakan oleh Distanak meski setiap tahun dianggarkan oleh DPRD Riau.