Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyelenggarakan rangkaian kegiatan penggalangan dan peningkatan Kapasitas 1000 Relawan Covid-19 Wilayah Pekanbaru.
(istimewa)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyelenggarakan rangkaian kegiatan penggalangan dan peningkatan Kapasitas 1000 Relawan Covid-19 Wilayah Pekanbaru.
Acara ini berlangsung pada 11 hingga 17 September 2021. Seluruh relawan bakal mendapatkan lima materi pelatihan di antaranya, materi pencegahan, penyebaran dan kebijakan 3M, gerakan 3T (Tracing, Treatment, Testing). Lalu relawan dan jerelawanan, teknik berkomunikasi efektif dan penggunaan instrumen monitoring relawan Bersatu Lawan Covid (BLC).
Ketua Sub-Bidang Pelatihan BKR Satgas Covid-19, Prasetyo Nurhardjanto mengatakan, para relawan berasal dari berbagai daerah. Ada juga dari instansi pemerintahan, dan organisasi kemasyarakatan mitra kebencanaan di sekitar Provinsi Riau.
"Lima hari pelatihan dengan rencana pembentukan 1000 relawan. Setiap hari akan kita latih 200 orang dalam 8 kelas. Kita tetap menaati protokol kesehatan. Satu kelas hanya ada 25 orang, sehingga materi yang diberikan bisa intents. Mereka juga bisa langsung praktik dan dengan BLC," paparnya, Senin 13 September 2021.
Prasetyo menyebut, kegiatan ini dimulai dari pelatihan supervisi lokal, praktik mengajar fasilitator, dan penggalangan dan peningkatan kapasitas relawan Covid-19 selama lima hari yang digelar hingga 17 September 2021 mendatang.
"1000 orang ini kemudian bisa memberikan inspirasi di lingkungan keluarga dan masyarakat maka akan berdampak banyak dan luas. Kita juga mengucapkan terima kasih kepada para pimpinan daerah karena sudah memberikan ruang serta dukungan sehingga berbagai hal bisa terlaksana dengan baik," paparnya.
Dalam kesempatan itu pula, Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Kesiapsiagaan BNPB, Hadi Sutrisno mengatakan, antisipasi dan penanggulangan bencana di Indonesia, termasuk Covid-19, perlu melibatkan seluruh pihak melalui penerapan sinergi pentahelix.
"Maka dari itu, seluruh jajaran Pemerintah Daerah harus memahami konsep ini, yaitu sinergi pentahelix sebagai bentuk kolaborasi bersama yang terdiri dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, media masa, dan seluruh lapisan masyarakat," ulasnya.
Gubernur Riau, Syamsuar dalam sambutannya juga memaparkan data perkembangan positif terkait penanganan Covid-19 yang turun secara signifikan. Dari tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit maupun ketersediaan oksigen, Provinsi Riau jauh lebih siap dibandingkan provinsi lainnya.
“Bahkan saat ini, Riau sudah memiliki rumah oksigen yang dapat mengantisipasi keadaan jika terjadi hal-hal emergency. Untuk itu perlu adanya keterlibatan dan sinergi semua pihak dalam mengendalikan pandemi Covid-19," ungkapnya.
Syamsuar berharap para relawan dapat membantu masyarakat dengan memberikan sosialisasi, edukasi dan melakukan pengembangan, penanganan dan pencegahan berdasarkan konstektual lokal Riau. Peran relawan dalam memberikan edukasi dan
mendorong penggunaan masker dalam aktivitas sehari-hari.
Dirinya menilai, jika hal tersebut bisa terealisasikan, maka dapat diyakini bahwa tingkat paparan Covid-19 di masyarakat akan menurun secara signifikan.
“Setelah mengikuti kegiatan ini para relawan semakin yakin untuk menjadi garda terdepan dengan turun di tiap titik lapisan masyarakat. Merek bisa memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan 3M,” pungkas Syamsuar.