Tes PCR Mahal, Pemprov Riau Diminta Peka Keluhan Masyarakat

Agung-Nugroho11.jpg
(Sigit Eka Yunanda/Riau online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho menyebut masyarakat banyak mengeluhkan biaya swab Polymerase Chain Reaction (PCR) terlampau mahal.

Meski sudah di ultimatum presiden untuk diturunkan di bawah Rp. 500 ribu, namun angka tersebut masih terbilang tinggi di tengah masyarakat.

Ia mendengar banyaknya keluhan masyarakat yang mengatakan tes PCR masih di atas harga tersebut sehingga berat untuk dipenuhi.

"Pemprov harus peka juga terkait keluhan-keluhan masyarakat ini, sekarang banyak kasus terkait itu. Ini persoalan ekonomi," ujar Agung, Selasa, 31 Agustus 2021.

Salah satu implikasi mahalnya harga PCR ini, banyak warga nekat memalsukan sehingga berujung pada hukuman pidana.



"Kalau tukang saja harus PCR untuk bisa bekerja, bagaimana dia bisa bayar? Inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya pemalsuan-pemalsuan dokumen tes PCR itu. Pemalsuan swab tidak hanya karena takut positif, tetapi juga karena memang keberatan mereka dengan biaya tes PCR ini," papar Agung.

Baru-baru ini, dua mahasiswa yang hendak berangkat ke Jakarta kedapatan memalsukan tes swab PCR-nya sehingga ditangkap pihak keamanan Bandara Sultan Syarif Kasim.

"Pemerintah harus lebih memperhatikan ini, dia tidak berangkat, tidak sekolah. Kita berharap ada pendekatan-pendekatan lah. Jangan sampai putus sekolahnya," ungkapnya prihatin.

Legislator Demokrat ini mendorong Pemerintah Provinsi Riau untuk memberikan subsidi swab PCR di bawah 500 ribu sesuai instruksi presiden. Termasuk tempat tes yang dikelola pemerintah untuk mengurangi harganya.

Ia juga berharap ada penambahan alat swab PCR sehingga semakin cepat dan efektif.

"Masyarakat mengeluhkan menunggu hasil PCR kita yang masih belum bisa selesai dalam sehari karena banyaknya. Kita mendorong Pemerintah Provinsi Riau menyediakan lagi alat tes PCR. Termasuk juga untuk yang mendeteksi varian baru," tutup Agung.