(Sigit)
Senin, 23 Agustus 2021 19:18 WIB
(Sigit)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Ketua Komisi III DPRD Riau, Husaimi Hamidi menyayangkan kondisi sejumlah infrastruktur eks Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 yang tidak terurus.
"Kita menyayangkan banyak aset seperti barang yang ditelantarkan. Tidak ada yang serius untuk mengurusnya. Stadion Utama Riau yang begitu megah saja, lihatlah kondisinya sekarang dibiarkan saja hancur," ujar Husaimi, Senin, 23 Agustus 2021.
Husaimi meminta Pemprov Riau untuk melakukan penyelamatan seluruh aset-aset tak terurus tersebut.
"Aset bekas PON ini kan beserak di Riau. Nah, diperlukan kerja khusus untuk mengurus ini. Harus serius lah," tegas Husaimi.
Tak hanya venue eks pon, sejumlah aset Pemprov di luar kota Pekanbaru pun banyak yang tak terperhatikan.
"Tak hanya bekas PON, Kita juga baru berkunjung ke Rokan Hilir, ada aset yang bangunannya dari Pemprov, tanahnya dari pemkab. Ini kondisi asetnya sudah tinggal puing saja. Kemudian ada lagi di Peranap, Indragiri Hulu, tanah seluas 60 hektare tapi sudah tidak jelas juga keberadaannya," paparnya.
Husaimi menilai, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Riau kurang serius dalam mengelola aset aset tersebut.
Ia mengatakan perlu sinergi untuk menyelesaikan aset ini. harus ada sistem kerjasama untuk dapat memulihkan dan memaksimalkan aset daerah ini.
Menurutnya, jika dikelola dengan baik, aset ini dapat mendatangkan potensi ekonomi bagi daerah. Tapi jika tidak dikelola maka yang ada adalah keuangan daerah yang sudah dikorbankan ketika membangunnya.
"Ini seharusnya bisa jadi tempat uang masuk, kok malah jadi uang keluar,?" Tutup Husaimi.
Diketahui sejumlah venue eks PON lalu tidaklah menelan biaya yang sedikit. Stadion Utama Riau misalnya. Sebagai salah satu venue paling ambisius di PON, stadion ini menelan biaya hingga Rp 1,3 Triliun