7 Hal Harus Dihindari Jika Ingin Sukses Setelah Lulus Kuliah

Ilustrasi-wisuda.jpg

RIAUONLINE - Lulus dari perguruan tinggi merupakan hal yang membanggakan, bagaimana tidak selama masa perkuliahan mahasiswa dituntut untuk mengerjakan tugas, ujian dan skripsi yang tidak mudah untuk dilalui, hal itu merupakan langkah agar mahasiswa menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berguna setelah lulus dikemudian hari.

Banyak hal yang harus dilakukan dan banyak hal yang harus dihindari setelah lulus kuliah, karena gelar sarjana bukan jaminan seseorang menjadi orang sukses dan berguna, semua pencapaian itu tergantung individu dengan pola pikir masing-masing.

Berikut adalah 7 hal yang harus dihindari setelah lulus kuliah, simak ulasannya :

1. Tidak memiliki target atau rencana

Target atau rencana merupakan komponen terpenting sebagai acuan seseorang dalam meraih pencapaian yang ingin diraih, dengan memiliki target seseorang cenderung lebih bertanggung jawab, melakukan kegiatan positif, rencana tersusun dengan baik, dan memiliki motivasi yang tinggi.

Ketika seseorang tidak memiliki target maka yang akan terjadi adalah hidup menjadi tidak terarah, pesimis, dan merasa tidak ada kesempatan untuk menjadi orang yang sukses.

Maka dari itu hidup tidak bisa dijalani tanpa memiliki target, dengan menetapkan target semua arah petunjuk jalan kehidupan dan kesempatan akan terbuka.



2. Menunda waktu

Ketika seseorang menunda waktu untuk melakukan aktifitas yang bermanfaat akan banyak kesempatan yang hilang, seperti kesempatan bekerja dan berkarir yang sempit dikarenakan faktor usia dan lain hal. Maka dari itu sebagai lulusan baru harus dapat membaca peluang baik untuk bekerja keras memperjuangkan cita-cita tanpa harus menunda waktu. Manfaatkan semangat, peluang, waktu, tenaga yang masih dimiliki saat masih muda.

3. Konsumtif

Selanjutnya hal yang harus dihindari setelah lulus kuliah yaitu sifat konsumtif, seseorang yang konsumtif selalu memiliki alasan untuk berbelanja barang yang tidak diperlukan, apa yang menjadi keinginan merupakan prioritas mereka tanpa berpikir untuk jangka panjang. Hal itu akan mengakibatkan krisis ekonomi dikemudian hari karena pengelolaan keuangan yang tidak baik, tanpa adanya perencanaan keuangan dengan alokasi dana akan menghambat sistem kehidupan seseorang. Maka dari itu seseorang harus dapat membedakan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan dengan menyusun skala prioritas yang harus diutamakan.

4. Bermalas-malasan

Dampak dari sifat malas akan memicu kegagalan, keputusasaan dan kecemasan di kemudian hari dikarenakan tidak ada motivasi dalam melakukan sesuatu, cendurung lalai dan ceroboh dalam mengambil keputusan. Sikap baik yang harus dilakukan adalah keluar dari zona nyaman, lawan rasa malas dengan melakukan kegiatan yang positif, pribadi yang malas ditandai dengan sikap yang kurang perhatian dan kurangnya sikap tanggung jawab, sifat malas ini sangat berdampak buruk bagi kehidupan selanjutnya.

5. Tidak mau belajar hal baru

Tidak mau belajar hal baru, belajar merupakan keterampilan yang harus dikembangkan dari waktu ke waktu, manusia dituntut harus mengasah potensi yang telah dikirimkan Tuhan, jangan pernah haus akan ilmu karena ilmu itu tidak ada batasnya, dampak jika tidak mau belajar hal baru adalah seseorang akan sulit untuk beradaptasi dilingkungan baru, sulit mendapatkan pekerjaan yang layak dan akan sulit untuk mengembangkan kemampuan diri.

6. Tidak menjaga kesehatan

Pola hidup tidak sehat seperti kurang berolahraga, minuman beralkohol, mengkonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan, akan berdampak buruk untuk kehidupan. Kesehatan merupakan salah satu dari sekian banyak investasi yang paling penting, tubuh kita merupakan aset berharga yang tidak ternilai dengan apapun, dampak buruk ketika seseorang tidak menjaga kesehatan adalah kinerja menurun, peforma aktifitas terganggu dan menjadi sumber banyak penyakit. Maka dari itu seseorang harus dapat menjaga kesehatannya agar dapat melakukan aktifitas.

7. Bergaul dengan orang tidak mau berkembang

Sebagai makhluk sosial yang berarti dalam kesehariannya memerlukan orang lain dan hubungan antar manusia, sejatinya harus pandai untuk memilih lingkungan yang tepat. Pergaulan adalah proses interaksi yang dibagi ke 2 macam yaitu pergaulan sehat dan tidak sehat, tanda pergaulan sehat meliputi sopan dalam bertutur kata, memberi nasihat baik, menepati janji, menolong sesama. Begitupun sebaliknya pergaulan tidak sehat salah satu ciri nya adalah orang yang tidak mau berkembang, ketika seseorang berada dalam situasi lingkungan dengan individu yang seperti itu maka seseorang akan cenderung melakukan sifat dan kebiasaan yang sama.