Perekonomi Riau Tumbuh 5,13 Persen, Edyanus: Bukan Keadilan Ekonomi

Dr-Edyanus-Herman-Halim2.jpg
(Robi Susanto/Riau online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Pengamat ekonomi Riau, Edyanus Herman Halim mengatakan pertumbuhan ekonomi di Riau yang mencapai 5,13 persen tidak dibarengi dengan pemerataan ekonomi sehingga efeknya tidak begitu terlihat di lapangan. 

 

"Itu kan pertumbuhan ekonomi, bukan keadilan ekonomi," ucap Edyanus, Senin, 9 Agustus 2021. 

 

Pertumbuhan ekonomi disebut Edyanus memang terjadi khususnya di beberapa sektor seperti komunikasi dan farmasi atau dalam konteks Riau industri sawit. 

 

Sementara itu, beberapa sektor lain yang serapan pekerjanya luas masih kesulitan di masa pandemi ini. sebut saja sektor makanan dan minuman atau perhotelan. 

Pertumbuhan ekonomi sektoral seperti ini, disebut Edyanus di sisi lain dapat memicu disparitas atau kesenjangan ekonomi masyarakat.

 

"Jelas, ini terpusat kepada eksportir sawit yang mengekspor CPO (crude palm oil). Eksportir CPO hanya enam perusahaan. Dia lah yang menikmati pertumbuhan itu. Petani sawit masih menikmati lah karena harga tinggi," jelas Edyanus.



 

Kondisi naik turun disebut Edyanus wajar dalam sebuah sistem ekonomi, terpenting adalah bagaimana menyebarkan pertumbuhan ekonomi sektoral tersebut ke sektor-sektor lain. 

 

"Di dalam sistem perekonomian ya seperti itu. Ada yang terpuruk, ada yang maju," ungkapnya. 

 

Salah satunya adalah meningkatkan belanja ekonomi rumah tangga melalui Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) yang harus ditingkatkan. Untuk itu, perlu ada peningkatan teknologi sehingga UMKM bisa tetap eksis di masa pandemi.

 

"UMKM yang melek teknologi ya bisa lah pakai go food, tetap eksis dia. Ini sekarang lebih banyak kan daripada penjual tradisional, penjual bakpao pinggir jalan saja sudah lebih banyak jual lewat go food ketimbang langsung," tutup Edyanus.