RIAU ONLINE, PEKANBARU-Gubernur Riau Syamsuar menyebut pertumbuhan perekonomian Provinsi Riau triwulan II-2021 mencapai Rp 205,03 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp123,58 triliun.
Pertumbuhan itu diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku.
Ia menyebut Provinsi Riau termasuk penyumbang kontribusi perekonomian terbesar di Pulau Sumatera. Kabar ini merupakan salah satu kado Hari Jadi Provinsi Riau ke 64.
"Alhamdulillah, ini kabar baik yang menjadi kado menjelang Hari Jadi Provinsi Riau ke 64. Riau mengalami tren pertumbuhan ekonomi yang positif pada triwulan ke II sebesar 5.13 persen dan memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 7.07 persen, di wilayah Regional Sumatera," kata Syamsuar, Kamis, 05 Agustus 2021 di Kediaman Gubernur.
Lebih lanjut Gubernur Riau menjelaskan, pada Triwulan I juga Riau termasuk 10 Provinsi di Indonesia yang mendapatkan apreasiasi dari Presiden Republik Indonesia, dengan tingkat pertumbuhan 0.41persen memberikan kontribusi positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional.
"Dimasa Pandemi ini tentunya kita terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. Mohon doa dan dukungan masyarakat Riau semoga pemulihan ekonomi Riau terus meningkat sejalan dengan peningkatan kesejahteraan rakyat Riau," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin menjelaskan, Ekonomi Riau triwulan II-2021 tumbuh sebesar 5,13 persen (y-on-y), lebih baik dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang terkontraksi 3,32 persen.
"Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 39,06 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran Komponen Ekspor Barang dan Jasa menjadi komponen dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 48,58 persen," jelasnya.
Sedangkan, ekonomi Riau triwulan II-2021 terhadap triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 0,06 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan sebesar 29,35 persen.
Kemudian, dari sisi pengeluaran, Komponen Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 90,37 persen.
"Jika dihitung tanpa migas, ekonomi Riau triwulan II-2022 tumbuh 7,40 persen (y-on-y), lebih baik dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang terkontraksi 2,72 persen," jelasnya.
Secara spasial, pada triwulan II-2021 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 4,89 persen terhadap perekonomian nasional.
"Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar keenam di Indonesia atau PDRB terbesar kedua di luar Pulau Jawa," tukasnya.