RIAUONLINE, PEKANBARU - Anggota Komisi V DPRD Riau, Abu Khoiri, mengaku kecewa bantuan rumah ibadah dikabarkan ditiadakan di APBD 2022. Padahal, anggaran ini sudah lama tidak dianggarkan beberapa tahun terakhir.
"Awalnya komitmen TAPD mereka bilang akan mencarikan regulasi yang pas agar tak melanggar aturan, tapi kami dengar kemarin dari rapat-rapat pimpinan DPRD, bahwa rumah ibadah tak akan dialokasikan di APBD 2022. Saya sangat fokus masalah ini," ujar Abu Khoiri, Kamis, 5 Agustus 2021.
Abu Khoiri yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) mengatakan, hal ini akan menjadi perdebatan panjang di DPRD Riau khususnya Banggar karena kebijakan ini kontradiktif terhadap visi misi gubernur.
"Ini akan jadi perdebatan panjang di Banggar. Kenapa gak boleh dan gak mau. Padahal visi misinya bagaimana menciptakan masyarakat Riau yang beriman," ujar Abu Khoiri yang akrab disapa Aboy.
Terlebih lagi rumah ibadah kerap diminta masyarakat saat mengadakan reses ke masyarakat.
"Masa rumah ibadah tak dibantu. Rumah ibadah ini kan harapan semua masyarakat saat kita turun ke bawah," kata Abu Khoiri, Kamis (5/8/2021).
Politisi PKB ini mengatakan, masyarakat memang bisa gotong royong membangun rumah ibadah, namun pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat.
Aboy mengatakan, saat ini anggaran daerah memang difokuskan ke Covid-19, namun tentu masih bisa dialokasikan sebagian khususnya untuk menunjang visi misi gubernur.