Kena Penyekatan, Warga: Menangis Tiap Berangkat Kerja Pak, Uang Bensin Saya Nambah

Penyekatan-jalan6.jpg
(DEFRI CANDRA /Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Sejumlah warga Pekanbaru merasa penyekatan saat pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Pekanbaru tak efektif. Hal itu justru menyulitkan masyarakat.

F, seorang warga yang tinggal di kawasan Tampan harus melewati setidaknya tiga pos penyekatan untuk sampai di tempat kerjanya di Sudirman Ujung. Tak ayal, F harus memilih jalan alternatif yang justru memperlambat dan menambah konsumsi BBM.

"Menangis tiap berangkat kerja, jalan yang ditutup beda. Saya kan buta jalan pak. Mana uang bensin jadi nambah," keluh F dalam status media sosialnya, Rabu 4 Agustus 2021.

F mengaku amat kesal dengan penyekatan yang menurutnya tidak memiliki tujuan khusus. Pasalnya, pengendara masih bisa melewati dengan mencari jalan alternatif.



"Bayangin aja ya, simpang lampu merah SKA dari panam ke nangka ditutupnya. padahal masi bisa lewat disamping transmart. cobalah, untuk apa ditutupnya,?" ujarnya.

Sebagai pekerja, F mengaku hal ini kian memberatkan, apalagi jika terlambat sanksi hingga pengurangan gaji bisa dijatuhkan padanya.

"Masak iya tutup jalan cuma sepuluh meter, biar apa? Biar bensin aku cepat habis gitu? Kalau aku telat kerja, gaji aku dipotong gimana?" Ungkap F Kesal.

Penyekatan jalan untuk meminimalisir mobilitas masyarakat ini sendiri dinilai tak efektif sebab di sisi lain kebijakan bekerja dari rumah tak diterapkan oleh sejumlah institusi non esensial di Pekanbaru.

Diketahui kebijakan PPKM sendiri di Pekanbaru diperpanjang sejak kemarin hingga Senin, 9 Agustus 2021 mendatang.