Satu Data Indonesia Riau Diluncurkan, FITRA: Jangan Sekadar Terbuka, Tapi Juga Berguna

satu-daa.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Koordinator Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau, Triono Hadi mengingatkan agar konsep Satu Data Indonesia tidak hanya menitikberatkan pada prinsip keterbukaan, namun juga prinsip kegunaan data bagi masyarakat.

"Sebaiknya data direncanakan bersama, sejak perencanaan. Jangan seolah-olah data-data sudah terbuka tapi tidak dapat digunakan oleh masyarakat," ujar Triono Hadi pada webinar peluncuran Satu Data Indonesia (SDI) Provinsi Riau, Kamis, 29 Juli 2021.

Triono menggarisbawahi sejumlah permasalahan data di Riau di antaranya data yang tidak sinkron di beberapa tingkatan pemerintahan, tumpang tindih, dan kesulitan menemukan data.

Selain itu pula, Triono mendorong keterbukaan data di bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LHSDA) kerap sulit di akses. Padahal di sisi lain, Riau memiliki visi Riau Hijau yang seharusnya didukung melalui prinsip keterbukaan data.



Prinsip kegunaan data ini juga diaminkan oleh Juru Kampanye salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) nasional, Rusmadia Maharudin.

"Satu Data Indonesia seharusnya tidak hanya mengumpulkan data dalam satu tempat namun juga mengintegrasikannya," papar Rusmadia.

Kepala Dinas Informasi dan Informastika Provinsi Riau, Chairul Riski mengatakan Pemerintah Provinsi Riau tengah mengupayakan peningkatan kualitas informasi dan pelayanan data melalui website Rumah Data yang dapat diakses melalui rumahdata.riau.go.id.

Hal ini disebutnya sebagai amanat presiden melalui Peraturan Presiden 39 tahun 2019 tentang satu data Indonesia dan juga Gubernur Riau melalui Peraturan Gubernur no. 5 tahun 2020 tentang Satu Data Satu Peta Provinsi Riau.