Jangan Hanya Menunggu, Syamsuar Diminta Jemput Vaksin ke Pusat

Agung-Nugroho9.jpg
(Humas DPRD Riau)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho Mengatakan jatah vaksin untuk Riau masih minim padahal vaksinasi dan obat-obatan adalah senjata utama dalam menghentikan pandemi.

"Hari ini pemerintah pusat belum memberikan bantuan sepenuhnya ke Provinsi Riau, Bali sudah mencapai 85 persen yang divaksin, tapi kita masih 20 persen," ujar Agung, Rabu, 28 Juli 2021.

Atas hal ini, Agung meminta Pemerintah Provinsi Riau untuk aktif menjemput vaksin ke pemerintah pusat.

"Kami minta pak gubernur dan diskes untuk langsung me-lobby pemerintah pusat, ini harus jemput bola. Jangan tunggu di sini," tegas Agung.



Politisi Demokrat ini juga meminta gubernur dan kepala daerah untuk Melakukan sidak ke apotik dan tempat penjualan alat kesehatan. Ia mengatakan terjadi kenaikan signifikan untuk obat-obatan dan jumlahnya pun terbatas.

Salah satu yang paling Mengalami kenaikan signifikan adalah regulator tabung oksigen yang sulit didapat dan harganya naik hingga tiga kali lipat .

"Dulu harganya Rp 500 ribu sekarang di atas Rp 1,5 juta. Ini harus di-cek," ujar Agung.

Permasalahan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga disebut Agung harus diperhatikan.

Ia mengingatkan agar kebijakan PPKM tak membuat masyarakat malah kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Pemerintah juga harus merasakan kesulitan masyarakat, bentuk kebijakan yang tidak tebang pilih. Kalau ada perusahaan besar boleh buka perusahaan kecil juga bisa, kalau ada yang bisa 24 jam tidak salah juga kalau pedagang kecil buka 24 jam," tutup Agung.