Pelajar di Desa Kuntu Bergelantungan Bertaruh Nyawa demi Bisa Sekolah

Siswa-bergelantung2.jpg
(Tangkapan Layar)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Setiap harinya, siswa sekolah dasar di Desa Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, harus bertaruh nyawa melewati sungai untuk pergi ke sekolah.

Dari rekaman video terlihat, tiga orang siswa menyeberangi sungai dari Desa Kuntu menuju Desa Kuntu Darussalam dengan menggunakan keranjang yang dikaitkan dengan tali.

Kemudian siswa tersebut bergelantung di alat berbentuk keranjang untuk sampai ke Desa Kuntu Darussalam.

Kepala Desa Kuntu, Asril Bakar membenarkan video yang beredar di media sosial tersebut memang terjadi di Desa Kuntu, para siswa tersebut mengambil jalan pintas ke sekolah.

 

 

 

“Mereka mau ambil jalan pintas untuk ke sekolah, sebenarnya ada jalan lain, cuman jaraknya jauh,” ujarnya, Jumat, 11 Juni 2021.

Asril menambahkan, saat air sungai naik, para siswa tersebut memilih untuk menggunakan keranjang melintasi sungai ketika air dalam keadaan naik.

“Kalau air dangkal mereka tidak perlu bergelantungan, jalan saja bisa, lepas sepatu. Kalau air naik ya lewa situ (bergelantungan),” tutur Kades Kuntu.



 

 

 

Ia menjelaskan, warga setempat pernah meminta izin untuk membangun jembatan perlintasan. Namun, karena di sana ada kawasan hutan lindung, ditakutkan menjadi jalan akses untuk pencurian dan perambahan hutan.

“Tidak hanya para siswa yang menggunakan keranjang itu untuk menyebrang, tetapi warga saya biasa juga lewat situ,” ungkapnya.

Diketahui, sekitar 20 Kepala Keluarga tinggal di seberang sungai tersebut.

“Berkisar 20 KK di dalam itu, di sana memang milik pribadi perkebunan, bukan warga saya, orang dari luar,” tutupnya.