Warga Riau Masih Banyak Langgar Prokes Penyelenggaraan Jenazah Pasien Covid-19

tabana.jpg
(SIGIT/RIAUONLINE)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Riau, Brigjen Pol Tabana Bangun menyebut masih banyak masyarakat yang enggan mengikuti protokol kesehatan saat mengurus jenazah kerabatnya yang meninggal akibat Covid-19.

Ia mengaku menemukan sejumlah kasus dimana keluarga memaksa untuk ikut serta menguburkan jenazah yang terkena Covid-19.

"Dianggapnya Covid itu mungkin tidak ada. Misalnya, Masa istri saya meninggal, saya tidak memegang petinya sekalipun," ujar Tabana di rapat bersama DPRD, Dinkes, serta Direktur RSUD se-Riau.

Ia menjelaskan secara aturan protokol kesehatan, penyelenggaraan jenazah memang tidak diperbolehkan diikuti oleh keluarga korban.



Meski demikian hal ini tidak dapat diterima oleh pihak keluarga. Mereka merasa harus melakukan penyelenggaraan jenazah sesuai agama ataupun budaya yang mereka anut.

"Sehingga ada konflik di ruang jenazah. Antara petugas kesehatan dengan masyarakat yang belum paham," tambah Tabana.

Atas hal ini, Tabana meminta agar Dinas Kesehatan atau Direktur Rumah Sakit berkoordinasi jika menemukan hal ini di lapangan. Terlebih jika sampai menimbulkan Konflik.

"Tolong dikoordinasikan dengan aparat kepolisian setempat. Kami juga telah memberikan arahan kepada anggota kami, untuk membantu petugas kesehatan yang menghadapi persoalan seperti itu," ujarnya.

Menurutnya, pandemi yang sudah lebih dari setahun ini seharusnya membuat masyarakat paham bahwa banyak hal baru yang harus diadaptasi. Termasuk penyelenggaraan jenazah.

"Sudah setahun, semestinya saya kira masyarakat lebih memahami penanganan jenazah. Beda dengan di awal yang masih belum tumbuh kesadaran masyarakat," tutupnya.