Gubernur Riau Syamsuar saat pimpin rapat koordinasi percepatan vaksinasi Covid-19 bertempat di Gedung Daerah Provinsi Riau Balai Serindit, Jalan Diponegoro, Jumat, 21 Mei 2021. (Wayan Sepiyana/RiauOnline).
(Wayan Sepiyana/RiauOnline)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan sebenarnya tidak hanya Provinsi Riau yang rendah realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada triwulan pertama 2021. Ia menyebut ada juga provinsi lain, seperti Papua.
Dia pun segera memerintahkan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mempercepat kegiatan-kegiatan,
"Ya sebenarnya, kemarin itu kita sudah mencapai angka 17 persen, tapi data disana (Kemendagri) baru sampai 13 persen. Saat ini kami mengejar sesuai dengan arahan Bapak Presiden agar Juni ini bisa lebih dari 20 persen," kata Syamsuar, kepada RiauOnline, di Kediaman Dinas Gubernur.
Lanjutnya, sekarang OPD sedang menggesa untuk itu . "Kami sekarang lagi menggesa temen-temen ini agar mempercepat proses kegiatan-kegiatan yang ada dimasing-masing OPD. Ini secara nasional juga masih rendah, 13 persen itu bukan paling rendah," ungkapnya.
"Sebenarnya ada lagi provinsi lain yang rendah, seperti Papua. Lebih rendah dari Riau. Kita di pertengahan lah kira-kira," imbuhnya.
Pihaknya menuturkan sesuai arahan pusat semua daerah diharapkan bisa mencapai angka 20 persen. "Sebab batas kemarin itu diharapkan Pak Menteri semua daerah ini sudah mencapai 20 persen lebih. Jadi, makanya ini kita kejar, bulan Juni ini agar nanti bisa kita tingkatkan sesuai dengan harapan Bapak Presiden," pungkasnya.
Seperti diketahui, sesuai informasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terdapat ada lima provinsi dengan realisasi APBD belanja terendah pertanggal 28 Mei 2021, yaitu Papua Barat 5,56 persen, Kalimantan Barat 11,08 persen, Sulawesi Barat 11,23 persen, Sulawesi Selatan 13,09 persen, dan Riau 13,12 persen.