RIAUONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Kadispusip) Riau, Rahima Erna menyebut akses buku di Riau cukup update. Namun demikian sesuai dengan kondisi Covid pembaca mulai beralih ke buku digital.
“Untuk buku sebenarnya update ya dengan kebutuhan pemustaka. Tapi kecenderungannya sesuai dengan kondisi Covid sekarang online dan digital. Secara umum tidak ada masalah,” ujar Rahima, Selasa, 18 Mei 2021.
Memperingati Hari Buku Nasional, Ia menyebut tren ini terjadi belakangan setelah pembaca cukup terbatas ke perpustakaan kecuali untuk kebutuhan ilmiah seperti penelitian akademik. Menjawab ini, ia menyebut kebutuhan akses buku secara daring cukup baik.
“Kami sudah punya iRiau dan juga berbagai macam layanan digital. Juga kita bimbingan pemustaka kita untuk mengakses di Perpusnas atau One Search sesuai kebutuhannya,” jelasnya.
Ia menyebut alasan untuk tidak membaca itu tidak ada karena infrastruktur dan layanan sudah disediakan. Sekarang persoalannya adalah kemauan dan budaya baca kita yang masih rendah.
Sejumlah faktor terutama dorongan orang tua dan sekolah disebut menjadi salah satu untuk kegemaran membaca khususnya pada usia dini.
Hal ini juga dilakukan di kabupaten yang mulai merambah menyediakan buku digital.
“Perpustakaan daerah beberapa sudah memiliki MOU untuk membentuk perpustakaan digital, iPekanbaru, iSiak, iBengkalis mereka sudah punya. Ada beberapa yang masih yang tertinggal tapi selalu kita lakukan asistensi dan motivasi,” ungkapnya.
Selain itu pula ia menyebut perpustakaan sekolah sebagai salah satu ujung tombak perluasan literasi masyarakat.
“Kita pastikan perpustakaan hadir di sekolah dan desa sehingga bisa meningkatkan tingkat membaca dimana-mana. Membaca untuk membuka mindset, inovasi, dan transfer of knowledge harus kita sebarkan,” tambahnya lagi.
Mengenai tingkat literasi mengaku tidak tahu secara pasti. Namun ia menyebut selalu ada peningkatan setiap tahun kendati belum maksimal. Terlebihi era Covid ini orang banyak belajar di rumah, kerja di rumah, lebih banyak kegiatan yang luang untuk membaca, menulis, dan diskusi.
“Sekarang bisa baca buku di Ipusnas hingga tiga buku dalam sehari. Tinggal buka saja sesuai kebutuhan,” jelasnya.