Laporan: SAHRIL RAMADANA
RIAU ONLINE, SIAK - Tidak banyak orang yang tahu bahwa lidi dan pelepah kelapa sawit punya nilai ekonomi. Salah satunya, warga Kabupaten Siak, Riau.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Muhammad Ihsan mengatakan, kendati lidi sawit berpotensi meningkatkan ekonomi, namun belum begitu dilirik di daerah Kabupaten Siak.
"Belum. Kalau tak salah saya, baru di Kecamatan Kandis dan Minas yang sudah mulai memanfaatkan potensi ekonomi dari lidi sawit. Itupun saya rasa, tidak semua petani di sana memanfaatkannya. Selebihnya (daerah lain), belum ada," kata Ihsan saat bincang-bincang dengan Riauonline.co.id, Selasa 6 April 2021.
Menurut Ihsan, selain belum familiar, masyarakat juga belum tahu soal harga lidi sawit tersebut.
"Berapa harga sekilo juga belum tahu masyarakat kita. Saya saja, belum begitu paham bagaimana teknik penetapan harganya," kata dia.
Kendati begitu, Ihsan mengaku, bahwa lidi dan pelepah sawit memang memiliki nilai ekonomi. Hal itu diketahuinya dari pemberitaan.
"Saya baca berita. Di provinsi lain, lidi sawit sudah di ekspor ke Cina dan negara lain. Tapi di Siak, belum begitu dimanfaatkan potensi itu," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (JapNas) Riau, Arif Eka Saputra mengatakan, pelepah dan lidi sawit berpotensi menghasilkan pundi-pundi uang. Bahkan lidi sawit Indonesia sudah diekspor ke beberapa negara.
"Pelepah dan lidi sawit punya nilai ekonomi. Bahkan lidi sawit Indonesia sudah diekspor ke luar negeri," kata Arif usai pelantikan pengurus PW JapNas di Pekanbaru, Kamis 25 Maret lalu.
Ketua Harian JapNas Riau, Victor Yonathan juga mengatakan di acara pelantikan itu, di Provinsi Riau saat ini baru Kabupaten Indragiri Hulu yang sudah memanfaatkan lidi sawit tersebut.
"Bahkan lidi sawit Inhu sudah diekspor ke Pakistan. Di sana sudah dua pengusaha lidi ini. Dari dua pengusaha itu saja bisa mendapatkan 17 ton lidi. Harga belinya Rp2 ribu per kilo," kata dia.