Gubernur Riau Syamsuar saat meninjau persiapan perlengkapan dalam upaya mencegah terjadi Karhutla di Riau saat apel siaga, Selasa, 16 Maret 2021. (WAYAN SEPIYANA/RiauOnline)
(Wayan Sepiyana/RiauOnline)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan bantuan-bantuan pusat untuk daerah dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) berupa bantuan peralatan dan pembiayaan.
Ia melanjutkan untuk saat ini bantuan perihal pasukan personil belum ada, karena kemampuan personil di daerah masih memadai.
"Pasukan tak ada, masih bisa kita atasi oleh daerah. Bantuan pusat paling-paling peralatan, pembiayan itu aja, pasukan tidak ada masih bisa diatasi oleh daerah," kata Syamsuar, Selasa, 16 Maret 2021, usai apel siaga pecegahan Karhutla di Riau bertempat di Halaman Kantor Gubernur
Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar mengajak masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar lagi.
Ia sudah mempersiapkan untuk saat ini ada 12 unit ekskavator mini atau kecil yang dapat membantu para petani di 12 Kabupaten/Kota untuk membuka lahan tanpa membakar.
"Kekuatan personil nanti ada dari TNI/Polri, ada dari Badan Penanggulangan Bencana, termasuk MPA, ini kalau personil kita mau lebih 10 ribu dari keseluruhan semuanya, karena itu sekarang kita sudah siap, dan tentunya ada juga dukungan dari dunia usaha banyak terhadap penanganan kebakaran lahan dan hutan," kata Syamsuar, Selasa, 16 Maret 2021, usai apel siaga pecegahan Karhutla di Riau bertempat di Halaman Kantor Gubernur
Syamsuar berharap agar Karhutla di Riau bisa diatasi secara bersama-sama.
"Tentunya kebakaran hutan dan lahan yang telah terjadi ini dapat kita atasi secara bersama. Tadi telah disampaikan Pak Kapolda beberapa orang yang telah ditangkap ada enam Kapolres tadi yang sekarang sudah ditangani oleh Pak Kapolda," ujarnya
Karhutla sering terjadi di Riau setiap tahunnya. Oleh karena itulah, arahan Bapak Presiden harus dilaksanakan permanen.
"Pertama mengolah lahan tanpa bakar. Maka kami sekarang juga mempersiapkan alat. Alat ini nantinya dapat diharapkan membantu para petani kita yang tidak mampu. Selama ini cara mengolah lahan dengan cara membakar, ini diolah dengan peralatan yang kita persiapkan. Sekarang ada 12 unit untuk kabupaten/kota, iya ekskavator kecil, kalau besar nanti amblas dia," pungkasnya.