RIAUONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar memberikan bocoran perihal arahan Presiden Jokowi saat bertemu di Istana Negara.
Ia menyebut. ada enam poin penting yang harus dilakukan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau.
"Sebagaimana arahan presiden, menekankan pada enam hal, yaitu pertama prioritaskan upaya pencegahan melalui deteksi dini, monitoring area rawan titik panas, dan patroli lapangan," kata Syamsuar, Selasa, 16 Maret 2021, saat memberikan arahan apel siaga pencegahan Karhutla di Riau.
Kedua kata dia, infrastruktur pemantauan dan pengawasan harus sampai ke tingkat bawah, libatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kepala desa, dalam penangangan kebakaran hutan dan lahan, ajak tokoh masyarakat, tokoh agama untuk memberikan edukasi terus menerus kepada masyarakat.
"Tiga, semua pihak harus mencari solusi yang permanen untuk menangangi kebakaran hutan dan lahan serta agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar," ujarnya.
Syamsuar melanjutkan, untuk poin keempat, yaitu penataan ekosistim gambut dalam kawasan hidrologis gambut harus terus dilanjutkan. Lima, jangan biarkan api membesar, harus tanggap, dan jangan terlambat sehingga api sulit dikendalikan.
"Enam, langkah penegakkan hukum dilakukan tanpa kompromi, sanksi yang tegas, baik administrasi, perdata maupun pidana, sehingga ada efek jera," tegasnya
Selanjutnya, berharap melalui apel siaga pencegahan kebakaran hutan dan lahan ini, ia mengamanatkan agar satuan tugas siaga darurat penanggulangan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan tahun 2021 yang telah dibentuk dapat bekerja sebaik-baiknya.
"Mengoptimalkan sub satgas pencegahan dan mitigasi, sub satgas pemadaman, baik pemadaman darat dan pemadaman udara, sub satgas penegakan hukum, dan sub satgas perawatan dan pelayanan kesehatan, beserta bersinergi dengan para pihak, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah, juga dengan masyarakat dan dunia usaha," pungkasnya.