RIAUONLINE, PEKANBARU - Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution menyampaikan peluang petani padi di Riau masih terbuka besar.
Edy menegaskan ketahanan pangan di Riau menjadi program prioritas, seperti program padi bebas residu, yang baru saja panen raya bertempat di di Desa Teluk Bakau.
Ia mengajak agar petani di Riau dapat memanfaatkan lahan-lahan yang ada untuk digarap dan menjadi lebih produktif. Apalagi saat ini baru 23 persen kemampuan untuk memenuhi kebutuhan lokal di Riau sendiri.
"Ya, kita berharap yang namanya khusus untuk ketahanan pangan, itu tentu menjadi prioritas lah, sekarang faktanya kalau kita lihat secara jujur, bahwa ketahanan pangan termasuk yang salah satu tidak terdampak oleh Covid-19," kata Edy Natar Nasution, kepada RIAUONLINE, Kamis, 04 Februari 2021 di Gedung Daerah Balai Serindit.
Program padi bebas residu ini terus digesa oleh Pemerintah Provinsi, maupun Kabupaten/Kota yang ada di Riau. "Itu sebabnya, kita menggesa itu, kita sudah mengumpulkan hampir seluruh dulu, kepala dinas terkait pertanian 12 kabupaten/kota di Riau."
Edy bersama dengan dinas terkait, serta OPD yang ada juga secara bersama-sama membahas itu program padi bebas residu. Bagaimana nantinya, sehingga provinsi pun ikut berupaya untuk mendorong, membantu, supaya di daerah ini bisa tercipta ketahanan pangan yang lebih bagus.
"Kita kan hanya mampu baru 23 persen untuk memenuhi lokal kita sendiri. Jadi, peluang itu sangat besar, lahan-lahan kita inilah yang harus kita garap," pungkasnya.
Sekadar informasi, Padi bebas residu artinya melakukan budidaya dengan meminimalisir penggunaan bahan kimia diganti dengan pupuk organik, pestisidanya bio pestisida non-organik.
Seperti diketahui, Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution menghadiri acara Panen Raya Padi Bebas Residu yang berlangsung di Desa Teluk Bakau, Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan, pada Rabu, 03 Februari 2021.