(sigit)
Jumat, 29 Januari 2021 21:49 WIB
(sigit)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Persiapan Pemda Riau menyambut Participating Interest Blok Rokan yang akan dikelola Pertamina bulan Agustus mendatang masih terdapat banyak PR. Korporasi BUMD yang bergerak di Bidang pertambangan, Riau Petroleum justru tak siap.
Ketua komisi III DPRD Riau, Husaimi Hamidi menyebut Riau Petroleum bahkan tak bisa menyelesaikan kebutuhannya sendiri. Ia ragu Riau Petroleum siap menjadi BUMD yang diberikan PI.
"Riau Petroleum itu ngutang 250 juta untuk bayar konsultan engga bisa, padahal yang mau diambil ratusan milyar," ujar Husaimi, Jumat, 29 Januari 2021
Husaimi menyebut, Riau Petroleum yabg berhutang Rp.250 juta ke konsultan harus bisa menyelesaikan hutangnya termasuk dengan mengutang. Ia menyebut tambah modal yang kerap dilakukan Pemda bukan solusi untuk mematangkan BUMD.
Baca Juga
"250 juta tak sanggup bayar. Jangan terus-terusan minta tambah modal, kita punya Bank Riau loh, gunakan itu. Kalau sedikit-sedikit minta tambah modal semua orang bisa jadi direktur, direktur kan tugasnya memecahkan masalah," ujarnya
Husaimi menjelaskan akan memanggil Riau Petroleum terkait persiapan tersebut. Hal ini merupakan panggilan lanjutan karena sebelumnya komisi III sudah melakukan panggilan.
"Bulan-bulan ini akan kita panggil lagi, mau tak mau kita harus siap. Nanti diambil orang kita ribut," ungkap Husaimi
Husaimi menegaskan apaun yang terjadi PI tersebut harus mulai berjalan sejak Agustus mendatang begitu konversi dilakukan.
"Yang pasti kita siapkan BUMDnya, kalau juga tak siap kita siapkan yang lain," tegasnya.