RIAU ONLINE, BENGKALIS - Kasus positif Covid-19 Bengkalis dari klaster pondok pesantren modern Nurul Hidayah sampai saat masih terus bertambah. Dari data Satgas Covid-19 Bengkalis jumlah santri terkonfirmasi sudah mencapai angka 32 kasus.
"Informasi yang kita terima seluruhnya sampai hari ini ada sebanyak 32 kasus positif Covid-19 dari santri pesantren Nurul Hidayah," terang Kapala Seksi (Kasi) Pendidikan Diniyah dan Pesantren Kementerian Agama Bengkalis Abdul Hamid, Kamis 28 Januari 2021.
Menurut dia, terkait kondisi ini pihaknya bersama tim Satgas Covid-19 kabupaten, Kecamatan melakukan peninjauan di Pesantren Nurul Hidayah pagi tadi. Kunjungan dilakukan sekaligus mencari dan melakukan tracing titik awal penyebaran Covid=19 di pesantren ini.
"Karena memang cukup aneh, pesantren sejak pertama dibuka dan melakukan pembelajaran tatap muka sudah melakukan pembatasan keluar masuk santri. Para santri tidak dibenarkan keluar pesantren, bahkan wali santri juga tidak dibenarkan masuk ke dalam pesantren," terang Abdul Hamid.
Menurut dia, yang menjadi persoalan yang bisa keluar masuk pesantren hanya ustad dan ustazah di pesantren. Untuk itu hari ini tim Satgas melakukan test rapid antigen terhadap para ustad dan ustadzah di sana.
"Sebanyak seratus enam ustad dan ustadzah hari ini diambil sampel rapid antigennya. Kemungkinan berlangsung sampai sore ini dan diketahui hasilnya," ungkapnya.
Jika ditemukan adanya yang reaktif pihak satgas akan langsung melakukan swab terhadap mereka yang reaktif. Selain itu akan diminta untuk melakukan isolasi mandiri hingga keluar hasil swabnya guna memutuskan mata rantai penyebaran.
Terkait kondisi ini, untuk proses pembelajaran tetap berjalan sampai hari ini. Hanya saja dilakukan pembatasan aktifitas belajar sertaa kegiatan lain yang berpotensi kerumunan.
"Kalau untuk diliburkan dan di pulangkan kepada orangtua sejauh ini tidak mungkin dilakukan. Karena bisa menjadi resiko baru dalam menyebarkan Covid 19 nantinya di tempat masing masing santri tinggal," pungkasnya.