RIAUONLINE, PEKANBARU - Salah seorang kandidat calon komisioner PT. Perencanaan Investasi Riau (PT. PIR) asal Bandung berharap proses seleksi calon komisaris PT. PIR berjalan transparan.
Ia menuturkan, ikut seleksi dari Bandung berharap proses seleksi berjalan transparan. Bermodal pengalaman bekerja di BUMN, Telkom Indonesia selama 35 tahun ia yakin mampu bersaing di seleksi ini.
"Kenapa saya mau ikut karena saya merasa ada transparansi. Saya 35 tahun di Telkom Indonesia, sekarang saya pensiun. Saya ingin menyumbangkan ilmu dan pengalaman saya makanya saya ikut," ujarnya, Kamis 28 Januari.
Ia menjelaskan, mengikuti proses seleksi mulai dari Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) hingga wawancara daring dengan Gubernur Riau, Syamsuar.
Ia menyebut pengumuman hasilnya belum keluar dan sempat tertunda beberapa minggu. Justru ia mendengar kabar di media bahwa sudah ada nama yang akan diloloskan yang menurutnya kurang sesuai.
"Mohon maaf, saya dengar yang akan lolos adalah Mr.X yang selama ini bergerak di bidang organisasi saya heran juga. Kalau saya boleh usul lulusan itu harusnya yang berpengalaman di bidang perusahaan atau bidang ilmunya itu," ujarnya.
Ia menjelaskan, PT. PIR butuh Komisaris yang kompeten baik dari manajerial dan bidang keilmuan yang sesuai.
"PIR butuh orang yang cekatan di bidangnya, karena kalau tidak kompeten akan hancur dan tidak bisa bergerak," katanya.
Ia menyebut, dalam proses seleksi tersebut beberapa peserta justru dirasa lebih cocok menjadi komisaris PT. PIR
"Dari yang lolos UKK kemarin ada bang Abdi haro, bang Nur Amin. Saya katakan bagus, karena mereka memang sudah pernah memimpin BUMD, bahkan bang Abdi sudah pernah menjadi komisaris," ujarnya.
Ia berharap hasil seleksi akan maksimal sehingga komisioner yang baru benar-benar kompeten dan mampu memperbaiki PT. PIR yang saat ini belum mampu berkiprah banyak.
"Terlepas dari apapun hasilnya, saya berharap yang diloloskan adalah orang yang kompeten. Berikanlah kepada orang yang tepat, agar kelak perusahaannya menjadi bagus," tutupnya.