(istimewa)
Kamis, 28 Januari 2021 22:20 WIB
(istimewa)
RIAUONLINE, PEKANBARU - “Walau ada Covid-19, kami tetap patroli api. Karena kewaspadaaan untuk mencegah karlahut tidak boleh kendor. Yang penting kita jangan lupa dalam menjalankan tugas kita tetap memperhatikan prokes 3 M, bermasker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan. Bersyukur kami punya ternak madu, sehingga tim kami rutin juga mengkonsumsi madu guna meningkatkan immunitas tubuh ketika berpatroli. Alhamdulillah sampai saat ini kami sehat semua,” ujar Zulkatab, Crew Leader DBA (Desa Bebas Api) Desa Tambak binaan Asian Agri.
Ternak madu yang dimaksud Zulkatab adalah ternak lebah trigonal yang menghasilkan madu kelulut yang dikembangkan oleh Tim DBA di sela-sela kegiatan patroli rutin mereka.
“Syukurnya selain dilatih tentang karlahut, kami juga mendapat dukungan perusahaan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat peduli api. Salah satunya dengan cara mengembangkan ternak lebah trigonal yang menghasilkan madu kelulut. Madu yang dihasilkan, selain kami jual kepada masyarakat di kecamatan, setiap anggota Tim DBA juga mendapatkan 1,5 ons madu untuk meningkatkan immunitas mereka selama melakukan tugas menjaga desa bebas dari api,” ujar Zulkatab.
Sebagai Crew Leader, menurut Zulkatab dia harus memastikan agar beragam upaya yang dilakukan untuk mencegah karlahut di desanya tetap berjalan sebagaimana seharusnya. Oleh kerana itu ia bersyukur usaha mereka di Tahun 2020 membuahkan hasil di mana Desa Tambak, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan berhasil bebas api.
Hal tersebut juga di benarkan oleh Hafiz Hazalin Sinaga, Manager Desa Bebas Api Asian Agri. Menurut Hafiz, seluruh DBA (Desa Bebas Api) binaan Asian Agri di Tahun 2020 berhasil bebas dari kebakaran.
Baca Juga
“Alhamdulillah, kita bersyukur karena di tahun 2020 seluruh desa binaaan perusahaan berhasil menjaga desanya bebas dari karlahut. Hal ini merupakan berkat kerjasama dengan beragam stakeholder, baik itu pemerintah, TNI, Polri maupun swasta, dan yang terutama masyarakat yang sudah mau turut menjaga desa bebas dari api. Perusahaan sendiri tetap komit untuk terus mendukung agar DBA binaan perusahaan dapat terus menjaga desa bebas karlahut, baik itu melalui program-program pelatihan, maupun peningkatan perekonomian, seperti ternak lebah trigonal, berkebun nenas dlsbnya,” ujar Hafiz.
Selain itu, Hafiz juga mengatakan bahwa sekalipun pandemi Covid-19 upaya pencegahan karlahut harus tetap berjalan.
“Kita ketahui bahwa dengan adanya Covid-19 tentu saja banyak keterbatasan yang kita alami, namun upaya pencegahan karlahut harus tetap berjalan. Salah satunya kami secara berkesinambungan membekali Tim Damkar perusahaan maupun DBA binaan agar keterampilan dan kemampuannya semakin terasah. Kami optimis kiranya kesuksesan DBA bebas karlahut di tahun 2020 ini dapat terus berkelanjutan,” ujar Hafiz.
Asian Agri, melalui kebijakan keberlanjutan senantiasa berkomitmen dalam menerapkan praktik terbaik untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan maupun masyarakat.
Salah satunya melalui Program DBA (Desa Bebas Api), dimana sejak program DBA ini dicanangkan pada tahun 2016 berhasil mendorong masyarakat desa memahami bahaya karlahut.
Selain itu, beragam program DBA juga di fokuskan agar masyarakat aktif turut mencegah terjadinya karlahut di desa. Diantaranya, dengan pemberian reward bagi desa binaan yang bisa menjaga desa bebas dari api, pelatihan terkait karlahut, program pembukaan lahan tanpa bakar, beternak lebah, budidaya nenas, budidaya kelapa hibrida dlsbnya. (rls)