Semasa Hidup Haji Permata Tampung dan Carikan Kerja Pemuda Pengangguran

Haji-Permata5.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Haji Permata seorang tokoh Bugis yang ditembak mati oleh oknum petugas Bea Cukai di Perairan Desa Sungai Bela Kecamatan Kuindra, Kabupaten Inhil, Jumat, 15 Januari 2020 memiliki kepribadian yang sangat mulia.

 

Hal ini diketahui orang terdekat almarhum sekaligus Ketua Paguyuban Bugis Pallapi Arona Ogie (PAO) dan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Indragiri Hilir (Inhil), Edi Sindrang.

 

"Almarhum Haji Permata orangnya suka membantu, mulia dan dermawan. Semasa hidup suka menolong orang kesusahan," ucap Edi kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin, 18 Januari 2021.

 

Satu contohnya yakni Haji Pertam tak tega melihat pemuda yang tidak punya tempat  tinggal dan tidak bekerja. Almarhum katanya akan menampung mereka dan membantu mencarikan pekerjaan.

 

Edy hingga kini tak habis pikir, Bea dan Cukai mengatakan Edi juga mengatakan Haji Permata melakukan perlawanan. Padahal usianya sudah 77 tahun sehingga tidak mungkin rasanya memberikan perlawanan kepada petugas.

 

"Beliau sudah tua, berdiri saja harus ditopang, apa iya dia memberikan perlawanan kepada petugas Bea Cukai, dan pihak Bea Cukai berhak menembak mati beliau," tegas Edi.



 

Sebelumnya diketahui, Edi Sindrang juga meminta masyarakat Bugis untuk tidak terprovokasi serta dapat menahan diri terhadap tindakan yang dilakukan oleh oknum petugas Bea Cukai.

 

"Mari sama-sama kita hormati proses hukum yang ada, jangan terpancing emosi dan mari sama-sama kita menahan diri," tambahnya.

 

Haji Permata diketahui ditembak pada bagian dada sebanyak 3 kali, 1 pada bagian dada sebelah kiri atau jantung dan 2 peluru lainnya tepat pada bagian tengah. 

 

Peristiwa penembakan tersebut terjadi di Perairan Desa Sungai Bela Kecamatan Kuindra, Kabupaten Inhil, Jumat 15 Januari 2021.

 

 

Edi juga menjelaskan, ia tidak akan lepas tangan dan akan tetap mengawal proses hukum tersebut hingga tuntas.