(BBKSDA)
Jumat, 18 Desember 2020 16:16 WIB
Penulis: Rahmadi Dwi Putra
(BBKSDA)
RIAUONLINE,PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, menyebut temuan tapir mati yang sempat viral di media sosial bukan karena ditembak, melainkan disebabkan trauma fisik dan peradangan ginjal.
Beberap waktu lalu, jagad maya dihebokan dengan foto beredar ada seekor Tapir mati diduga karena perburuan, Jumat, 18 Desember 2020.
Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono mengatakan, kejadian tersebut di Kabuapten Kuantan Singingi, BBKSDA bersama Tim dari kepolisian menuju lokasi tersebut.
“Dari hasil penyelidikan bersama, didapati fakta, pertama, memang ada bangkai Tapir di sana, ditemukan oleh sawaludin yang merupakan pemilik kebun tempat ditemukannya Tapir tersebut,” tutur Suharyono.
Baca Juga
“Ketika itu, Sawaludin bersama anak dan teman anaknya hendak menguburkan bangkai Tapir tersebut, anak nya memfoto bangkai Tapir tersebut dan di posting di medsos oleh temannya, sehingga foto itu menjadi viral,” tambahnya.
Suharyono menambahkan, BBKSDA Riau kemudian menurunkan tim medis guna melakukan neukropsi terhadap bangkai Tapir tersebut.
“Dari hasil neukropsi diketahui Tapir itu betina, berusia sekitar 10 tahun, dan disimpulkan Tapir mati karena trauma fisik akibat luka pada rongga dada, peradangan ginjal, dan kaki kanan belakang luka parah karena terjerat,” kata Kepala BBKSDA Riau.
Selanjutnya, Kepala KSDA Riau menyebut, Tapir tersebut mati karena stres, telah terkena jerat, kemudian dikejar oleh masyarakat sekitar karena kerap memakan hasil kebun warga.
“Untuk luka di dada tidak ditemukan proyektil misalkan ada upaya penembakan terhadap Tapir,” tutupnya.