RIAUONLINE, PANGKALAN KERINCI – Presiden RI Joko Widodo melepas ekspor produk Indonesia ke pasar global secara serentak di Indonesia. Kegiatan bertajuk “Pelepasan Ekspor ke Pasar Global” ini terpusat di Lamongan, Jawa Timur, dan dikoordinasikan langsung oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Kegiatan pelepasan ekspor ini diikuti 133 pelaku usaha, baik skala besar maupun skala kecil dan menengah (UKM) yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia. Total nilai ekspor kegiatan tersebut pada bulan Desember 2020 mencapai 1,64 miliar dollar AS atau setara dengan 23,75 triliun rupiah. Kegiatn tersebut dilakukan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/12).
Dalam sambutannya, Kepala Negara menegaskan salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah dengan meningkatkan nilai ekspor. Peningkatan tersebut bukan hanya bertujuan membantu pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tapi juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan.
"Memang, di situasi pandemi dan perekonomian global yang sedang lesu saat ini berdampak pada pasar ekspor yang juga pasti menurun. Namun, kita tidak boleh menyerah, kita harus melihat dengan lebih jeli peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara yang juga sekarang ini sedang mengalami pandemi," ujarnya.
Presiden mengingatkan, satu per satu persoalan yang menghambat kinerja ekspor Indonesia harus rutin dicermati dan dicarikan solusinya. Regulasi yang rumit serta prosedur birokrasi yang menghambat juga harus segera dipangkas.
Mendag Agus Suparmanto menjelaskan pelepasan ekspor serentak ini merupakan upaya peningkatan ekspor nonmigas sekaligus memotivasi pelaku usaha agar tetap meningkatkan ekspor. Kegiatan ini juga menjadi langkah percepatan ekspor non-migas di masa pandemi, termasuk pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021.
"Acara ini sekaligus menandai momentum ekspor produk Indonesia di bulan Desember. Pelepasan ekspor ini menjadi perhatian tersendiri karena terdapat sejumlah pelaku usaha yang mencatatkan ekspor perdana serta sejumlah pelaku usaha lainnya yang berhasil mendiversifikasi produk ekspor mereka," jelasnya.
Sementara negara tujuan ekspor hampir mencakup seluruh belahan dunia seperti Asia Pasifik antara lain Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Republik Rakyat Tiongkok, Singapura, Hong Kong, Qatar, Arab Saudi, negara-negara Benua Eropa, negara-negara ASEAN, India, dan Bangladesh.
Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Oktober 2020 mencatatkan surplus 17,07 miliar dollar AS. Surplus tersebut merupakan surplus tertinggi kedua dalam satu dekade terakhir, mendekati nilai surplus pada 2010 yang mencapai 22,12 miliar dollar AS.
Pelepasan Ekspor di Provinsi Riau
Khusus Provinsi Riau, kegiatan pelepasan ekspor dilakukan di kawasan PT RAPP di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau. PT RAPP (APRIL Group) dan PT Asia Pacific Rayon (APR) yang ikut berpartisipasi pada acara pelepasan ekspor ini mengekspor produk kertas dan rayon dengan nilai sebesar 24,48 juta dollar AS atau 347,16 miliar rupiah untuk tujuan Tiongkok, Turki, Pakistan dan Bangladesh.
Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana mengapresiasi para pelaku usaha yang berhasil melakukan ekspor di tengah pelemahan ekonomi global akibat pandemi Covid-19.
Pelepasan ekspor ini diharapkan dapat terus memotivasi para pelaku usaha, termasuk UKM untuk berinovasi agar dapat menembus pasar global.
Wakil Gubernur Riau, Edy Afrizal Natar Nasution mengatakan acara ini membuktikan eksportir dari Riau tetap dapat melakukan eksportasi yang stabil di masa pandemi ini.
Edy juga mengapresiasi RAPP dan APR yang terus berkontribusi terhadap daerah dalam menyerap tenaga kerja di daerah Riau. Edy berharap masyarakat terus dapat mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi dan para pelaku usaha dapat menjaga performa usaha mereka.
Mill Operations Support Director RAPP, Mhd Ali Shabri menyampaikan terima kasih kepada Kemendag, Pemprov Riau dan Pemkab Pelalawan berkenaan dengan terpilihnya RAPP (APRIL Grup) sebagai lokasi pelepasan ekspor ke pasar global. RAPP berharap dukungan dari pemerintah untuk tetap berkinerja selama masa pandemi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Pelalawan, Zardewan beserta unsur Forkompinda Pelalawan.
Kinerja Perdagangan Provinsi Riau menunjukkan surplus sebesar 8,28 miliar dollar AS untuk produk non-migas pada periode Januari-September 2020 dimana impor tercatat sebesar 927,1 juta dollar AS dan nilai ekspor tercatat sebesar 9,21 miliar dollar AS. Adapun produk ekspor utama terbesar adalah kelapa sawit dan turunannya, bubur kertas dan kertas.