RIAUONLINE, PEKANBARU- Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Indragiri Hulu nomor urut 1, Nurhadi-Toni Sutianto yang maju secara independen menyebut keduanya tidak memiliki hutang politik maupun finansial kepada siapapun. Sehingga, ia menjamin tidak akan menyalahgunakan keuanganan daerah semasa menjabat.
Dalam debat tadi malam,Nurhadi menyebut penanggulangan korupsi dimulai dari diri sendiri. maka ia menggaransi bahwa di kepemipinannya kelak tidak akan ada bagi-bagi "kue".
"Kita tidak terbebani untuk pemulihan modal sehingga apapun hak masyarakat ke depan saya dari APBN,APBD provinsi, APBD Kabupaten, akan sampai kepada masyarakat. Kami tidak perlu potongan-potongan proyek, tidak perlu memungut uang kepada para pejabat" ujar Nurhadi, Rabu, 11 November 2020.
Ditambahkan Toni Sutianto, masalah transparansi kerap menjadi asal mula korupsi yang dilakukan oleh pejabat daerah.
"Salah satu yang bermasalah yaitu transparansi dalam penyusunan APBD. Bersama kami masyarakat bisa memberikan masukan pada penyusunan rancangan kegiatan anggaran (RKA) apa artinya menyusun APBD oleh masyarakat"
Keduanya juga menyebut tidak memiliki hubungan apapun dengan perusahaan di Indragiri Hulu sehingga Corporate Social Responsibility (CSR) akan dimaksimalkan untuk masyarakat.
"CSR dari perusahaan-perusahaan itu yang masuk ke dalam yang harus dinikmati oleh masyarakat. Sekarang kita tidak pernah tahu, 5% kah 3% kah penghitungan CSR perusahaan itu. Hal ini harus sampai kepada masyarakat" Tegas Nurhadi.
Dalam penelusuran Riauonline, diketahui keduanya memang sangat minim dalam pengeluaran kampanye di Pilkada Inhu 2020 ini.
Tercatat keduanya tidak mengeluarkan uang sama sekali di Laporan Awal Dana Kampanye dan hanya mencatatkan Rp.50.000.000 di Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK). Uang tersebut sendiribmerupakan uang pribadi kedua Paslon.
o: