RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kucing merupakan hewan yang banyak dipelihara manusia karena kucing mudah jinak, lucu dan menggemaskan. Ketika sudah hidup bersama kucing banyak yang menganggapnya menjadi bagian dari keluarga.
Tidak sedikit orang pemelihara kucing menangis saat kucing sakit atau mati. Kucing sakit atau mati bisa disebabkan kurangnya edukasi tentang hal dasar yang harus diketahui saat memelihara kucing.
Agus Syafiq Riyadi, seorang dokter hewan di Pekanbaru, menyatakan, kategori orang memilihara kucing berbeda seperti karena gaya hidup, kesayangan dan kasihan serta bisnis.
Meski tujuan berbeda-beda dalam memelihara kucing, hal utama yang menjadi acuan adalah kaitannya dengan kesehatan manusia.
“Semua itu yang nomor satu yaitu kaitannya dengan kesehatan manusia,” ucapnya.
Jika tidak bisa pelihara kucing dengan benar sehingga kucing sakit maka akan merugikan manusia juga.
“Ketika kucing sakit itu juga tidak baik untuk kesehatan manusia karena bisa saja sakitnya pindah ke manusia,” ujarnya.
Ketika menyelamatkan kucing, harus tahu tujuan dan kapasitas diri. Kapasitas yang dimaksud yaitu kemampuan untuk menyediakan tempat tinggal, memberi makan dan obat-obatan ketika kucing sakit.
Beberapa hal dasar harus diketahui saat memelihara kucing yaitu pertama harus menyediakan makanan yang cukup bagi kucing. Makanan yang diberikan harus cukup gizi. Selain itu penting untuk mencari tahu macam-macam makanan yang tidak boleh dikonsumsi kucing.
Makanan akan berkaitan dengan gizi sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan dan daya tahan tubuh. Gizi kucing harus diperhatikan sejak ia masih bayi.
Kucing masih harus mengkonsumsi susu induknya hingga satu bulan pertama.
“Waktu sapihnya kucing yaitu setelah berumur satu bulan pertama,” ujarnya.
Kedua, kucing harus dipastikan bebas dari parasit yang dapat mengganggu kesehatan kucing.
“Parasit contohnya seperti kutu dan cacing pada kucing,” kata Agus.
Kutu dan cacing dapat menjadi biang atau penyebab munculnya penyakit lain. Sehingga penting memberikan obat kutu dan cacing secara teratur.
“Seperti bulu rontok dan berjamur sumbernya itu dari kutu,” ujarnya.
Saat ini sudah banyak kombinasi obat kutu dengan obat cacing sekaligus.
“Pemberian obat kutu dapat dilakukan satu bulan atau tiga bulan sekali,” ucap Agus.
Ketiga, kucing disarankan untuk divaksin. Vaksinasi ditujukan untuk pencegahan penyakit. Vaksin pada kucing dilakukan setelah kucing berumur 1,5 bulan atau udah memiliki berat 1 kilogram.
“Jika berat kucing umur satu bulan belum mencapai berat 1 kilogram maka vaksin dilakukan setelah kucing berumur 2 bulan,” jelasnya.
Setelah vaksin pada bulan pertama harus dilakukan vaksin lagi di bulan selanjutnya. Kemudian setelah 2 bulan berturut-turut, vaksin harus dilakukan setiap satu tahun sekali.