RIAUONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dijadwalkan akan memimpin rapat koordinasi pencabutan status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau, Selasa 27 Oktober 2020 esok.
Dalam rapat ini, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar selaku Komandan Satgas (Dansatgas) Penanganan Karhutla Riau secara resmi akan mencabut status tersebut.
Berdasarkan undangan yang sudah disebarkan, rapat koordinasi pencabutan status siaga darurat Karhutla ini akan dilaksanakan di Ruang Rapat Kenanga, Kantor Gubernur Riau, pukul 10.00 WIB.
Pencabutan status siaga darurat Karhutla akan diumumkan dalam rapat koordinasi yang melibatkan berbagai unsur. Mulai dari unsur TNI, Polri, Kejaksaan, Mangala Agni, KLHK, BPBD, Manggala Agni, Satpol PP serta BMKG stasiun Pekanbaru.
Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, Senin 26 Oktober 2020 mengatakan, status siaga darurat Karhutla sudah ditetapkan sejak 11 Februari 2020 akan berakhir 31 Oktober mendatang.
"Namun karena tanggal 31 satu itu masuk cuti bersama, maka rapatnya kita majukan tanggal 27 besok," katanya.
Edwar mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tidak akan memperpanjang status tersebut. Sebab saat ini Riau sudah mulai masuk musim hujan.
Selain itu, Edwar juga mengungkapkan, bahwa sepanjang status siaga darurat diberlakukan, luas lahan yang terbakar di Riau mencapai 1.587, 66 hektare dengan jumlah hotspot sebanyak 2.730 titik.
"Jika dibandingkan dengan tahun lalu terjadi penurunan jumlah luas lahan yang terbakar cukup signifikan. Bahkan penurunannya sampai 83,62 persen," kata Edwar.
Seperti diketahui, luas lahan yang terbakar dipriode yang sama pada tahun 2019 lalu adalah seluas 9.706,73 hektare. Sedangkan tahun ini seluas 1.587,66 hektare. (*)