DBD Pekanbaru Capai 468 Kasus, Paling Banyak di Tenayan Raya

Nyamuk-Aedes-Aegypti.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Demam berdarah dengue di Kota Pekanbaru sepanjang 2020 mencapai 468 kasus. Banyaknya kasus akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut mayoritas terdapat di wilayah pinggiran Kota Pekanbaru.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Rabu, 14 Oktober 2020. Dikatakannnya, Kecamatan Tenayan Raya merupakan wilayah tertinggi kasus DBD di Kota Pekanbaru.

"Hingga hari ini kasus DBD di Kecamatan Tenayan Raya mencapai 82 kasus. Kemudian Tampan 76 kasus, Marpoyan Damai 65 kasus, Payung Sekaki 53 kasus dan Bukitraya 53 kasus. Rata-rata kasus terbanyak ada di kecamatan yang berada dipinggiran Kota Pekanbaru," jelasnya.



Sementara itu, di kecamatan Limapuluh ditemukan 36 kasus DBB, Rumbai 29 kasus, Rumbai Pesisir 22 kasus. Kemudian Senapelan 22 kasus, Sukajadi 18 kasus, Pekanbaru Kota 7 kasus dan Sukajadi 7 kasus.

"Dari 468 kasus tersebut, hanya satu pasien yang masih dirawat. Sedangkan lainnya sudah sembuh. Namun ada satu pasien DBD yang meninggal dunia awal tahun lalu," jelasnya.

Disamping itu, Zaini mengimbau agar warga selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan masing-masing. Sehingga bisa terhindar dari demam berdarah dengue. Apalagi akhir-akhir ini kondisi cuaca tidak menentu.