Laporan : WAYAN SEPIYANA
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pendaftaran bakal pasangan calon kepala daerah berakhir hari ini, Minggu, 6 September 2020. Ada sembilan kabupaten/kota di Riau menyelenggarakan Pilkada serentak pada Desember mendatang.
Namun baru memasuki proses pendaftaran, tensi politik sudah mulai memanas di sejumlah daerah. Pengamat Politik dari Universitas Riau Tito Handoko menyesalkan sikap tidak terpuji ditunjukkan oleh oknum politikus.
"Pilkada serentak 2020 yang sudah di depan mata, harus disikapi dengan arif dan bijaksana," kata Pengamat Politik, Tito Handoko, melalui pesan WhatsApp, kepada RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu, 5 September 2020.
Tito, menyarankan, agar tensi para aktor politik tidak boleh memanas. Memang, disaat Pilkada biasa suhu politik semakin meningkat.
Hari Jumat, 4 September 2020, penyegelan paksa kantor Pemuda Pancasila (PP) Inhu oleh petugas Satpol PP Inhu atas perintah Bupati Inhu Yopi Arianto.
Kondisi ini membuat tensi politik semakin memanas. Seperti diketahui, saat Musda X Golkar Inhu sempat ada insiden bentrok.
Yopi yang kerap diprotes oleh ormas PP perihal kebijakan dan sering demo, membuat Ia kesal.
Tito, menyarankan, supaya elit-elit politik harus menunjukkan sikap negarawan.
"Dengan adanya sikap tersebut, publik tetap melihat politik sebagai langkah mewujudkan kebaikan bersama bukan sebaliknya," pungkasnya
Saat ini Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) masih dipimpin Bupati Inhu Yopi Arianto.
Yopi sudah berhasil memimpin Inhu selama dua periode, yaitu tahun 2010-2015 dan periode kedua tahun 2016-2021.
Selanjutnya, untuk meneruskan kepemimpinan Yopi, maka istrinya Rezita Meylani Yopi ikut mencalonkan diri sebagai calon Bupati Inhu periode 2021-2026.
Pilkada Inhu 2020 ini memang menarik untuk kita simak, mulai dari calon perseorangan/independen, sampai pada tensi politik internal partai dalam menentukan dukungannya.
Oleh karena itu, penting untuk dilaksanakan sikap Arif dan Bijaksana agar menjaga pelaksanaan Pilkada tetap kondusif dan damai.