Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Jamaluddin, bersama Unsur Forkopimda Kabupaten Siak mengikuti Pertemuan secara virtual dengan Gubernur Riau di Ruang Bandar Siak Live Room Kantor Bupati Siak, Rabu 5 Agustus 2020.
(istimewa)
RIAUONLINE, SIAK - Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Jamaluddin, bersama Unsur Forkopimda Kabupaten Siak mengikuti Pertemuan secara virtual dengan Gubernur Riau di Ruang Bandar Siak Live Room Kantor Bupati Siak, Rabu 5 Agustus 2020.
Jamaluddin menyampaikan kepada Gubri Syamsuar tentang kondisi perkembangan Covid di negeri istana itu. Seperti pada tanggal 4 Agustus kemarin, jumlah yang positif Covid-19 sebanyak 81 orang, jumlah ini meningkat pada dua minggu terakhir.
"Tanggal 4 Agustus kemarin, jumlah yang positif Covid-19 di Siak sebanyak 81 orang, jumlah ini meningkat dari dua minggu terakhir ini. Kemudian hari ini ada penambahan sebanyak 19 orang. Penambahan ini terdiri dari kontraktor PT IKPP sebanyak 18 orang dan mereka ini adalah pendatang dari daerah lain. Sementara 1 orang lagi yaitu Kepala Puskesmas Perawang," terangnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa pasien yang sudah sembuh sebanyak 42 orang, dan yang sedang dirawat sebanyak 58 orang, 26 orang dirawat di RSUD Tengku Rafian dan 32 orang di RSUD Provinsi.
Ia menuturkan, Kabupaten Siak sudah melakukan tes swab sebanyak 1.843 orang, hal ini sudah melampaui target dari jumlah penduduk, yaitu sebanyak 1.758 orang.
"Kami sudah melakukan tes swab sebanyak 1.843 orang dan hasilnya adalah, 81 orang dinyatakan positif, sedang menunggu hasil sebanyak 249 orang dan sisanya dinyatakan negatif," sebut dia.
Dalam hal ini kata Dia, Pemkab Siak mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi percepatan Penangan Covid-19. Pemkab Siak bekerjasama dengan unsur Forkopimda dan Gugus Tugas lainnya seperti: melakukan tracing terhadap kontak langsung yang positif.
Kemudian yang kedua, melakukan penyekatan di pintu masuk wilayah Kabupaten Siak. Sampai saat ini pihak Pemkab Siak masih melakukan penyekatan di 8 titik. Awalnya penyekatan ini dibuat selama 3 bulan dan ditambah 3 bulan lagi.
Ketiga melakukan episentrum yaitu penyekatan bagi warga yang keluar masuk di kawasan yang positif dan melakukan patroli pada tiap-tiap daerah yang rawan keramaian termasuk di ibukota kecamatan.
Kemudian yang kelima melakukan penetapan daerah wajib masker. Dan yang terakhir membuat Peraturan Daerah tentang penanganan Covid-19 yang sedang dibahas di DPRD.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar melalui video conference mengatakan pertemuan koordinasi penanganan covid-19 di fokuskan pada enam Kabupaten/Kota yang sangat rawan terhadap penularan Covid-19.
Ia menyebutkan enam Kabupaten/Kota yang mengikuti pertemuan secara virtual tersebut, yaitu: Pekanbaru, Kampar, Siak, Rokan Hilir, Palalawan dan Kabupaten Indragiri Hilir.
"Peningkatan kapasitas Test Swab yang dilakukan tentu menyebabkan semakin tingginya penambahan angka positif Covid - 19 ini," jelas Syamsuar.
Kemudian lanjut dia, hasil tracing yang dilakukan menyebabkan banyaknya temuan orang tanpa gejala (OTG) yang ada di beberapa Kabupaten/Kota, sehingga jumlahnya bertambah.
Oleh karena banyaknya pendatang yang keluar masuk ke Riau, Syamsuar mengajak Bupati/Walikota untuk meningkatkan kewaspadaan dan swab. Dan pihaknya sudah menargetkan untuk masing-masing Kabupaten/Kota.
Dikesempatan itu Syamsuar mengapresiasi Kabupaten Siak atas inisiasinya membuat Perda Penanganan Covid-19. "Kami sangat senang sekali dan mengapresiasi Pemkab Siak yang membuat Perda untuk penangananan Covid-19 ini," ucapnya.