Gugus Tugas Covid-19 Klaim Bantu Pedagang Kantin Sekolah, Pedagang: Tidak Pernah

abdi.jpg
(Lukman)

Laporan LUKMAN PRAYITNO

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau, Syahrial Abdi mengklaim pedagang kantin di sekolah yang kehilangan pendapatan menjadi prioritas utama untuk menerima bantuan dampak covid-19. Sayangnya klaim tersebut belum pernah dirasakan pedagang kantin sekolah.

Menurut Abdi, kantin sekolah termasuk yang pertama mendapat bantuan. Hal ini disampaikannya kepada Riau Online, Kamis (30/7/2020) di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau.

"Kantin sekolah termasuk yang pertama mendapat bantuan. Kemarin kami minta didata semuanya yang terdampak, ada yang kita masukkan ke dalam skema bantuan sosial. Yang mungkin terdampak langsung seperti yang kehilangan pekerjaan atau terdampak pada tempat usahanya," ujar Syahrial Abdi.



Selain itu ada juga yang dimasukkan melalui kartu prakerja. Jumlah awalnya mencapai 98 ribu kartu, namun kemudian, jelas Abdi, Disnaker Riau kembali meminta kuota tambahan hingga akhirnya lebih dari 100 ribu orang.

"Termasuk itu yang kerja di hotel, sekuriti dan lainnya. Mudah-mudahan itu sudah termasuk. Masalahnya sekarang program kartu prakerja tersebut bermasalah di KPK. Mudah-mudahan cepat selesai dan bisa dilaksanakan," tambahnya.

Sementara itu salah satu pedagang kantin sekolah, Eka (44) mengaku belum pernah mendapat bantuan yang disebut Abdi. Bahkan ia saat ini bingung untuk membayar sewa kantin yang tidak beroperasi sejak pertengahan Maret lalu.

"Kalau ada bantuan enaklah. Ini kami sama sekali tidak mendapat bantuan covid-19. Hanya bantuan beras dari RT sama seperti tetangga yang bukan pedagang kantin," jelasnya.

Eka sempat tiga bulan tidak berjualan. Namun karena tidak ada pemasukan, ia akhirnya membuka kantin kecil depan kontrakannya. Sayangnya pemasukan yang diharapkan tidak banyak bahkan hanya cukup untuk bayar sewa kontrakan saja.

"Kalau di sekolah setidaknya bisa untung Rp80 ribu sampai Rp100 ribu perhari. Kalau depan rumah hanya Rp20 ribu sampai Rp30 ribu saja. Itu hanya cukup buat bayar kontrakan," tuturnya.